Rabu, 25 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Suadi, Kebijakan Hilirisasi Perikanan Perlu Perhatikan Kesejahteraan Nelayan

Kebijakan hilirisasi dilakukan dengan memperbaiki distribusi ikan agar hasil tangkap nelayan dapat dipasarkan dengan baik, bukan memicu persaingan skala makro dan mikro.

Jumat, 8 November 2024
A A
Guru Besar Bidang Ilmu Perikanan dari Fakultas Pertanian UGM, Prof. Suadi. Foto LinkedIn.

Guru Besar Bidang Ilmu Perikanan dari Fakultas Pertanian UGM, Prof. Suadi. Foto LinkedIn.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Guru Besar Bidang Ilmu Perikanan dari Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Suadi menilai langkah hilirisasi bidang perikanan yang akan dilakukan pemerintah perlu memperhatikan aspek bagian hulu, khususnya kegiatan perikanan tangkap dan akuakultur.

Sebab budidaya perikanan tangkap ini didominasi skala kecil, yaitu di bawah 10 GT (Gross Ton). Bahkan hampir 95 persen hanya kapal-kapal ukuran kecil yang menopang industri perikanan nasional.

“Akibatnya wilayah penangkapan masih cenderung dekat dengan bibir pantai,” kata Suadi, Jumat, 8 November 2024.

Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi hingga Setinggi 4 Kilometer

Sejauh ini Pemerintah berencana meningkatkan hilirisasi di bidang perikanan dengan merevitalisasi 78.123 hektare tambak di Pantai Utara Jawa untuk meningkatkan perputaran produksi perikanan. Sejumlah komoditas perikanan rencananya akan ditingkatkan produksi dan pengelolaannya agar mampu bersaing di pasar ekspor global.

Menurut Suadi, Indonesia merupakan produsen ikan terbesar kedua dunia. Sementara peringkat pertama diduduki Cina. Sayangnya, posisi Indonesia sebagai eksportir komoditas perikanan justru sangat rendah dibanding negara lain.

Suadi menjelaskan, ada berbagai faktor mengapa sektor produksi dan pasar perikanan tidak berjalan dengan baik. Salah satunya adalah kurangnya pengelolaan nilai tambah produk perikanan. Suadi mencontohkan hasil ikan laut tangkap yang memiliki nilai tambah tanpa pengolahan.

Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Lagi, BNPB Desak Percepatan Relokasi

“Ikan tuna segar misalnya. Menjaga agar ikan tetap segar seperti saat pertama kali ditangkap, bahkan ketika sudah dalam perjalanan jauh. Itu merupakan nilai tambah,” papar dia.

Pemerintah perlu memperhatikan rantai pasok dingin yang menjadi komponen utama dalam mengekspor ikan segar. Komoditas seperti udang, cakalang, tuna, kepiting, dan rumput laut ternyata banyak digemari negara lain.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: eksploitasi lautGuru Besar Ilmu Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan UGM Prof. Suadihilirisasi perikananperikanan tangkap

Editor

Next Post
Ilustrasi makanan vegetarian. Foto JillWellington/pixabay.com.

Surat Komunitas Vegan untuk Prabowo, Percepat Upaya Atasi Pemanasan Global

Discussion about this post

TERKINI

  • Komisi XII melakukan sidak ke industri-industri yang diduga merusak lingkungan di Belawan, Sumatra Utara, 20 Juni 2025. Foto Tasya/vel/DPR.Komisi XII DPR Sidak ke Belawan, Temukan Industri Buang Limbah ke Laut hingga Timbun Limbah di Rawa
    In Lingkungan
    Senin, 23 Juni 2025
  • Ilustrasi musim kemarau. Foto Kapa65/pixabay.com.Solstis Utara, Fenomena Penanda Awal Musim Kemarau di Indonesia
    In IPTEK
    Minggu, 22 Juni 2025
  • Tiga perempuan bersepeda dari Bali ke Jakarta untuk mengampanyekan penyelamatan lingkungan. Foto Dok. KLH/BPLH.Bersepeda, Kampanye Melawan Pencemar dan Merebut Kembali Langit Biru Indonesia
    In Rehat
    Minggu, 22 Juni 2025
  • Ilustrasi menunggu hujan reda. Foto Shlomaster/pixabay.com.Baru 19 Persen Wilayah di Indonesia Memasuki Musim Kemarau
    In News
    Sabtu, 21 Juni 2025
  • Ilustrasi pulau kecil. Foto Dok. KKP.KKP Larang Jual Beli Pulau, Tapi Boleh Dimanfaatkan Pemodal Luar dan Dalam Negeri
    In News
    Sabtu, 21 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media