Wanaloka.com – Pasca gempa 7,2 magnitudo di Laut Banda, Maluku pada Rabu, 8 November 2023, yang memicu tsunami minor. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan aktivitas gempa susulan di Laut Banda, Maluku, dipicu deformasi batuan kerak bumi di dasar Laut Banda hingga kini masih terjadi.
Berdasarkan catatan BMKG, gempa susulan di Laut Banda hingga sepekan, Selasa, 14 November 2023, sudah terjadi 204 kali aktivitas aftershocks. Laporan BMKG menyebutkan, gempa susulan yang ke-204 terjadi pada Selasa, pukul 13.22 WIB, dengan kekuatan 5,2 magnitudo.
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan, wilayah Pantai Timur Laut Maluku Tengah, Maluku diguncang gempa tektonik.
Baca Juga: Gempa 7,2 Magnitudo Laut Banda Picu Tsunami Minor, Gempa Susulan Cukup Tinggi
“Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan 5,2 magnitudo,” sebut Daryono.
Episenter gempa terletak pada koordinat 5,84 derajat Lintang Selatan, 130,27 derajat Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 263 kilometer arah Barat Laut Tanimbar, pada kedalaman 40 kilometer.
Merujuk pada episentrum dan hiposentrum gempa, Daryono menjelaskan, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal.
Baca Juga: Info Cuaca Penerbangan Cegah Abu Vulkanik Masuk ke Ruang Mesin Pesawat
Sedangkan pemicu gempa, kata Daryono, akibat adanya aktivitas deformasi batuan (kerak bumi) di dasar Laut Banda.
Discussion about this post