Kamis, 13 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Target Nol Emisi Karbon di IKN Sulit Tercapai, Ini Alasan Pengamat

Kamis, 15 Agustus 2024
A A
Panel-panel surya untuk PLTS. Foto Dok. ESDM.

Panel-panel surya untuk PLTS. Foto Dok. ESDM.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Sejak awal, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) didesain untuk ramah lingkungan dengan meminimalkan produksi carbon. Namun target net zero emission (NZE) atau nol emisi karbon, menurut Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi akan sulit tercapai.

Sebab syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai NZE adalah 100 persen pembangkit listrik menggunakan energi baru terbarukan (EBT), nol persen karbon dari kendaraan bermotor dengan BBM fosil, dan nol persen pencemaran lingkungan dari asap pabrik.

“Untuk mencapai 100 persen pembangkit EBT, PLN harus membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang tersebar dengan kapasitas sebesar 50 Mega Watt. Ditambah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA),” kata Fahmy, Kamis, 15 Agustus 2024.

Baca Juga: Pantai Selatan DIY Rawan Abrasi dan Sedimentasi

Sedangkan untuk mendukung pengembangan operasional kendaraan listrik, setidaknya PLN harus membangun ekosistem smart electric vehicle dalam rangka mewujudkan sarana transportasi ramah lingkungan yang menjangkau seluruh wilayah IKN.

“PLN juga membangun PLN Hub yang akan menjadi episentrum ekosistem transisi energi dan digitalisasi pertama sekaligus terbesar di Indonesia,” imbuh dia.

Fahmy berpandangan, jika IKN dikembangkan sesuai dengan design awal sebagai pusat pemerintahan, bukan sebagai kawasan industri, maka IKN sebagai Smart City dan Green City akan dapat diwujudkan. Sebaliknya, jika design bergeser selain pusat pemerintahan, melainkan juga sebagai kawasan industri dengan mengundang banyak investor asing, maka konsep Smart City dan Green City mustahil diwujudkan.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: energi baru terbarukanIKNnol emisi karbonsmart city dan green city

Editor

Next Post
Penanaman mangrove dengan metode SiTampan di Sumenep. Foto Dok. IPB University.

SiTampan, Metode Tanam Mangrove untuk Lahan Ekstrem

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Peringatan BMKG, Cuaca Ekstrem Sepekan Ini
    In News
    Senin, 10 November 2025
  • Ilustrasi ancaman perubahan iklim bagi masa depan anak. Foto Pexels/pixabay.comJejaring CSO Ajak Anak Muda Pantau Negosiasi Solusi Iklim Indonesia di COP 30 
    In News
    Minggu, 9 November 2025
  • Berperahu menuju Pulau Pamujan di Desa Domas, Kabupaten Serang, Banten. Foto Dok. ITB.Pulau Pamujan, Punya Tutupan Mangrove Asri Tetapi Terancam Abrasi
    In Traveling
    Minggu, 9 November 2025
  • Dosen ITB, Andy Yahya Al Hakim, memberikan sosialisasi di Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen, 15 September 2025. Foto Tim PPM/ITB.Sumber Air Sekitar Kawah Ijen Tercemar Fluorida, Gigi Warga Kuning dan Keropos
    In IPTEK
    Sabtu, 8 November 2025
  • Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Utusan Khusus Presiden Indonesia Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo dan Menteri KLH/BPLH Hanif Faisol Nurofiq di Forum COP 30 di Belem, Brasil. Foto Dok. KLH/BPLH.Klaim dan Janji-janji Indonesia di Forum Iklim Global COP30 Belém
    In Lingkungan
    Sabtu, 8 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media