“Tapi apa yang akan dihasilkan para peneliti ini belum tentu sama persis dengan Tasmanian tiger yang telah punah,” imbuh Ronny.
Baca Juga: Sedimentasi Laut Perairan Morodemak Dimanfaatkan dengan Alasan Rehabilitasi
Tantangan hdup di alam
Tasmanian tiger yang bernama Latin Thylacinus cynocephalus, terakhir tercatat mati pada tahun 1936 usai melalui fase masa perburuan dan keserakahan manusia beratus-ratus tahun sebelumnya. Hewan ini secara resmi dinyatakan punah pada tahun 1980-an.
“Kepunahan satwa predator karnivora membuat para pelestari satwa langka berduka sekaligus putus asa. Sebab satwa langka ini selama ribuan tahun memegang peran penting menjaga keseimbangan ekosistem di Tasmania karena merupakan predator marsupial puncak,” lanjut kata Ronny.
Ia menambahkan, Tasmanian tiger pernah hidup di seluruh benua. Namun, dengan berjalannya waktu, populasi satwa liar ini menciut. Akhirnya terkonsentrasi di Tasmania di era sekitar 3.000 tahun lalu.
Baca Juga: Arif Satria, Ada 10 Sumber Bioenergi Potensial untuk Transisi Energi
Menurut dosen Fakultas Peternakan IPB University ini, penampakan fisik Tasmanian tiger sangatlah unik. Postur tubuhnya menyerupai anjing dengan garis-garis mencolok di punggungnya. Dengan penampilan yang sangat unik ini membuat satwa liar ini diburu di era orang kulit putih yang datang dari Eropa mengolonisasi Australia.
Dan satu hal yang perlu dipikirkan dengan matang adalah dampak terhadap ekosistem apabila upaya ‘menghidupkan kembali’ Tasmanian tiger ini berhasil dan dilepaskan ke alam. Sebab, tingkah laku dan keberadaannya di alam belum dapat diprediksi dampak baik dan buruknya karena ekosistem memerlukan keseimbangan.
“Perlu dipikirkan secara cermat bahwa ‘menghidupkan kembali’ satwa liar yang sudah punah tidak saja menyangkut tantangan genetik dan reproduksi saja. Ada tantangan ekologi jika nanti satwa liar yang dihidupkan kembali ini, kemudian dilepasliarkan ke alam,” papar dia.
Baca Juga: Mengatasi Kelangkaan Gaharu Alam Lewat Gaharu Budidaya
Jika upaya kelompok peneliti internasional ini berhasil, maka akan menjadi tonggak baru dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan. Sekaligus membuka lebar pintu untuk menghidupkan kembali satwa liar lainnya yang sudah punah.
“Namun yang terpenting, perlu juga dilakukan upaya pelestarian sistematis agar satwa langka yang saat ini masih hidup dan terancam punah dapat dilestarikan dan dijaga jangan sampai punah,” tegas Ronny mengingatkan. [WLC02]
Sumber: IPB University
Discussion about this post