Minggu, 13 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Greenpeace Ajak Publik Terus Bersuara Awasi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Dengan mengusung jargon ‘keberlanjutan’ era Jokowi, Prabowo-Gibran tampaknya memang bakal meneruskan watak pembangunan yang eksploitatif dengan mantera “Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen”.

Minggu, 20 Oktober 2024
A A
Greenpeace Indonesia mengadakan proyeksi video di sebuah taman ikonik di Jakarta Pusat. Kegiatan ini merupakan bagian dari hari aksi global menjelang PBB Keanekaragaman Hayati COP16. Greenpeace Indonesia menyerukan perhatian terhadap berbagai krisis yang melanda negara ini, termasuk degradasi lingkungan, hilangnya keanekaragaman hayati, krisis iklim, dan terkikisnya demokrasi. Jurnasyanto Sukarno/Greenpeace

Greenpeace Indonesia mengadakan proyeksi video di sebuah taman ikonik di Jakarta Pusat. Kegiatan ini merupakan bagian dari hari aksi global menjelang PBB Keanekaragaman Hayati COP16. Greenpeace Indonesia menyerukan perhatian terhadap berbagai krisis yang melanda negara ini, termasuk degradasi lingkungan, hilangnya keanekaragaman hayati, krisis iklim, dan terkikisnya demokrasi. Jurnasyanto Sukarno/Greenpeace

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, hari ini, Ahad, 20 Oktober 2024, Greenpeace Indonesia kembali menyerukan pesan-pesan tentang berbagai krisis yang melanda Tanah Air. Mulai dari krisis lingkungan hidup, krisis keanekaragaman hayati, krisis iklim, hingga krisis demokrasi.

Lewat aksi damai kreatif sejak dua hari lalu berupa proyeksi video di bilangan Jakarta Pusat, Greenpeace mengajak publik untuk terus #MemilihBersuara demi penyelamatan dan pemulihan lingkungan, demokrasi, dan HAM.

“Saat Presiden Joko Widodo sibuk menghias rapor capaian kinerja pada akhir masa jabatannya, kita harus terus mengingat rekam jejaknya yang penuh ponten merah. Sebab Jokowi meninggalkan banyak warisan buruk untuk kita,” kata Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Iqbal Damanik.

Baca Juga: Tasmanian Tiger yang Sudah Punah Bisa ‘Hidup’ Kembali Lewat Teknologi DNA

Warisan buruk yang dimaksud seperti pelemahan pelindungan lingkungan hidup, pelemahan demokrasi dan HAM, dan banyak Proyek Strategis Nasional yang meminggirkan masyarakat adat dan masyarakat lokal.

Dalam aksi kreatif ini, Greenpeace menampilkan proyeksi video yang menunjukkan peta Indonesia dengan titik-titik lokasi terjadinya perusakan lingkungan. Deforestasi, perampasan hutan dan wilayah masyarakat adat, kebakaran hutan dan lahan gambut. Juga pertambangan—mulai dari nikel, emas, batu bara, hingga pasir laut—serta pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara industri terlacak di seantero Indonesia.

Watak pembangunan ekstraktif ini terpampang nyata selama satu dekade pemerintahan Jokowi. Faktanya pula, proyek-proyek berlabel hijau yang dijalankan pemerintahan Jokowi pun sarat pelanggaran ekologis dan ketidakadilan, seperti yang terjadi di Pulau Rempang, Kepulauan Riau dan Kalimantan Utara.

Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, Atap Rumah Warga Rusak

Greenpeace Indonesia menilai persoalan lingkungan dan krisis iklim, kebohongan hijau, pembatasan ruang demokrasi, serta pelindungan HAM berpotensi terus terjadi di era pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Selain mengusung jargon ‘keberlanjutan’ era Jokowi, Prabowo-Gibran tampaknya memang bakal meneruskan watak pembangunan yang eksploitatif dengan mantera “Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen”.

Ini terlihat, misalnya, dari visi-misi Prabowo-Gibran untuk menambah lahan food estate hingga 4 juta hectare. Juga melanjutkan hilirisasi nikel yang sejauh ini terbukti merusak lingkungan dan merugikan masyarakat lokal.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: CBD COP16Greenpeacepembangunan eksploitatifPemerintahan Prabowo-Gibranproyek strategis nasionalRUU Masyarakat Adat

Editor

Next Post
Luapan sungai Barito masih menggenangi 32 desa di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, 20 Oktober 2024. Foto BPBD Murung Raya.

Pelantikan Presiden Baru, 32 Desa di Murung Raya Terendam Banjir Dua Meter

Discussion about this post

TERKINI

  • WHO Goodwill Ambassador for Leprosy Elimination, Yohei Sasakawa dan Menkes Budi Gunadi Sadikin berkunjung ke Sampang, Madura dalam program eliminasi kusta, 8 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Kusta Bukan Penyakit Kutukan, Kusta Bisa Disembuhkan
    In Rehat
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Destinasi wisata di Danau Toba, Sumatra Utara. Foto Dok. Kemenpar.Konferensi Internasional Jadi Upaya Geopark Kaldera Toba Raih Kembali Green Card UNESCO
    In Traveling
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof Dietriech G Bengen. Foto Dok. Alumni IPB.Dietriech Geoffrey, Merkuri Masuk ke Perairan Lewat Limbah Industri hingga Keramba Jaring Apung
    In Sosok
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Suasana konferensi pers soal gugatan SLAPP terhadap dua Guru Besar IPB University oleh PT KLM di YLBHI, 8 Juli 2025. Foto YLBHI.Bambang Hero dan Basuki Wasis Tak Gentar Hadapi Gugatan SLAPP Perusak Lingkungan di Pengadilan Cibinong
    In News
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Pertemuan International Leprosy Congress (ILC) di Nusa Dua, Bali pada 7 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Menteri Kesehatan Janjikan Nol Kusta, Nol Disabilitas, Nol Stigma
    In News
    Selasa, 8 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media