Kamis, 22 Mei 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Tasmanian Tiger yang Sudah Punah Bisa ‘Hidup’ Kembali Lewat Teknologi DNA

Ada tantangan ekologi jika nanti satwa liar yang dihidupkan kembali ini, kemudian dilepasliarkan ke alam.

Sabtu, 19 Oktober 2024
A A
Tasmanian tiger yang telah punah. Foto NFSA Films/youtube.

Tasmanian tiger yang telah punah. Foto NFSA Films/youtube.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Penemuan spesimen kepala Tasmanian tiger yang diawetkan dalam alkohol yang disimpan dalam sebuah ember selama 108 tahun di museum di Melbourne, Australia menjadi sorotan Pakar Genetika Ekologi IPB University, Prof. Ronny Rachman Noor. Menurut dia, kejadian tersebut sekaligus membuka jalan lebar untuk ‘menghidupkan’ kembali Tasmanian tiger yang telah punah.

Dengan menggunakan teknologi DNA, para ilmuwan dapat melakukan rekonstruksi genomnya. Caranya dengan menyatukan sebagian besar urutan DNA-nya, serta untaian RNA (molekul yang secara struktural mirip dengan DNA tetapi hanya memiliki satu untaian) yang menunjukkan gen mana yang aktif di berbagai jaringan saat hewan tersebut mati.

“Genom merupakan kunci untuk ‘menghidupkan kembali’ satwa liar yang sudah punah karena menyediakan cetak biru yang lengkap sehingga memungkinkan merekonstruksinya,” terang dia.

Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, Atap Rumah Warga Rusak

Para peneliti yang terlibat dalam ‘menghidupkan’ kembali Tasmania tiger menyatakan bahwa genom yang telah berhasil dirakit sampai saat ini telah mencapai tiga miliar pasangan basa nukleotida. Namun, Ronny menyebut, rekonstruksi ini masih belum selesai karena masih ada sekitar 45 rangkaian DNA yang masih belum tersambung.

“Diharapkan dalam beberapa bulan ke depan pekerjaan yang rumit ini dapat diselesaikan,” ujar Guru Besar Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan IPB University.

Jika nanti cetak biru Tasmanian tiger ini berhasil direkonstruksi, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan teknologi reproduksi. Harapannya, satwa liar yang sudah punah ini dapat ‘dihidupkan kembali’.

Baca Juga: KKP akan Adopsi Pengelolaan Sedimentasi Laut Perairan Morodemak di Pesisir Lain

Profesor di bidang pemuliaan dan genetika ternak ini menuturkan, pekerjaan para peneliti dalam merekonstruksi genom Tasmanian tiger tidaklah mudah. Sebab, para peneliti harus menangani RNA yang jauh lebih tidak stabil jika dibandingkan dengan DNA.

Perlu diketahui RNA bervariasi dalam berbagai jenis jaringan dan berisi apa yang secara efektif merupakan pembacaan gen aktif yang dibutuhkan agar jaringan tertentu berfungsi. Artinya, para peneliti dapat memperoleh informasi yang terkait dengan fungsi berbagai organ.

Di samping itu, sebagai perbandingan, para peneliti juga akan mengambil sel punca dari kerabat Tasmanian tiger yang masih hidup yang memiliki DNA mirip dengan satwa liar yang sudah punah ini. Nantinya, untuk melakukan pengeditan gen sebagai acuan untuk memprediksi sel yang dimiliki oleh Tasmanian tiger.

Baca Juga: Status Gunung Api Iya Waspada, Letusan Bisa Akibatkan Longsoran ke Laut

Setelah rekonstruksi genom selesai, langkah selanjutnya yang dilakukan para peneliti adalah mengembangkan teknologi reproduksi buatan dengan cara menginduksi ovulasi pada marsupial dan melakukan fertilisasi embrio sel tunggal. Kemudian, mereka akan mengembangkannya pada rahim buatan.

Ia memperkirakan para peneliti akan berhasil ‘menghidupkan kembali’ Tasmanian tiger yang sudah punah ini sekitar 3-5 tahun ke depan.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: IPB UniversityProf. Ronny Rachman Noorsatwa langkaSatwa liarTasmanian tigerteknologi DNAThylacinus cynocephalus

Editor

Next Post
Greenpeace Indonesia mengadakan proyeksi video di sebuah taman ikonik di Jakarta Pusat. Kegiatan ini merupakan bagian dari hari aksi global menjelang PBB Keanekaragaman Hayati COP16. Greenpeace Indonesia menyerukan perhatian terhadap berbagai krisis yang melanda negara ini, termasuk degradasi lingkungan, hilangnya keanekaragaman hayati, krisis iklim, dan terkikisnya demokrasi. Jurnasyanto Sukarno/Greenpeace

Greenpeace Ajak Publik Terus Bersuara Awasi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Discussion about this post

TERKINI

  • Pusat gempa dangkal 5,2 magnitudo yang mengguncang Kota Mataram, Lombok Barat, pada Minggu, 18 Mei 2025. Foto tangkap layar Google Earth berdasarkan koordinat gempa BMKG.Kota Mataram Diguncang Lindu 5,2 Magnitudo Dirasakan Skala III MMI
    In News
    Minggu, 18 Mei 2025
  • Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dilanda bencana hidrometeorologi, banjir bandang pada Selasa, 13 Mei 2025. Foto BPBD Lumajang.Bencana Hidrometeorologi Landa Pulau Jawa dan Sulawesi Menelan Korban Jiwa
    In Bencana
    Kamis, 15 Mei 2025
  • Guru Besar Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University, Prof. Gunanti. Foto Dok. IPB University.Gunanti, Ayo Kolaborasi Shelter dan Animal Welfare untuk Hewan Terlantar
    In Sosok
    Rabu, 14 Mei 2025
  • Proses pencarian lanjutan pendaki hilang di Gunung Binaya di Maluku Tengah, 12-19 Mei 2025. Foto Dok. Balai TN Manusela.Pencarian Pendaki Hilang di Gunung Binaya Dilanjutkan Hingga 19 Mei 2025
    In News
    Rabu, 14 Mei 2025
  • Daun kelor. Foto Dok. Unair.Makanan Tambahan dengan Daun Kelor, Gizi Balita Stunting di Gunungkidul Alami Perbaikan
    In IPTEK
    Selasa, 13 Mei 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media