Minggu, 26 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Teknologi Memanen Air Hujan dan Restorasi Sungai UGM Atasi Krisis Air

Populasi dunia tahun 2022 mencapai lebih dari 7,9 miliar jiwa dan terus meningkat. Angka itu berbalik dengan ketersediaan air bersih.

Sabtu, 25 Mei 2024
A A
Ilustrasi hujan. Foto PublicDomainPictures/pixabay.com.

Ilustrasi hujan. Foto PublicDomainPictures/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Ia menawarkan lima konsep restorasi sungai, yakni restorasi hidrologi, restorasi ekologi, morfologi, sosial ekonomi, serta restorasi kelembagaan dan peraturan.

Kedua solusi menghadapi ancaman krisis air itu sudah diterapkan bertahun-tahun di tengah masyarakat dan menuai hasil yang signifikan. Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta dan Glintung, Malang menjadi dua desa yang memelopori Gerakan Memanen Air Hujan. Komitmen Tegalrejo menerapkan inovasi tersebut membuat daerah ini mendapat predikat Kampung Ramah Air Hujan.

Ide untuk memberikan solusi menghadapi ancaman krisis air bersih tersebut sudah disampaikan Agus Maryono dalam workshop internasional “Groundwater Sustainability in Indonesia: A Scoping Study to Pilot a Participatory Groundwater Management Approach” pada 7-8 Mei 2024 lalu di Jakarta. Workshop ini menjadi salah satu respon terhadap isu ketersediaan air beserta penanganannya, khususnya di Indonesia.

Baca Juga: Dwikorita Karnawati, Sistem Peringatan Dini untuk Semua Masih Timpang

Workshop yang berlangsung selama dua hari ini merupakan hasil kerja sama dari beberapa lembaga, antara lain Western Sydney University, Indonesian National Committee of UNESCO’s International Hydrology Program (IHP), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air (PRLSDA). Selain itu, Departemen Urusan Luar Negeri Australia melalui Australian Water Partnership (AWP) juga menjadi sponsor utama dalam workshop ini.

Partisipasi Agus dalam workshop internasional sekaligus menjadi komitmen UGM untuk terus menghasilkan inovasi teknologi dan ilmu pengetahuan berbasis keberlanjutan. Kesadaran akan ancaman krisis air bersih diharapkan dapat tumbuh di masyarakat, sehingga memunculkan kebiasaan bijak menggunakan air bersih.

“Krisis air itu akan terjadi, karena perubahan iklim. Masyarakat akan tergantung pada air-air yang dari PDAM, lama-lama tidak bisa memenuhi kebutuhan. Saya harap pemerintah bisa mendesain untuk memaksimal air hujan ini untuk kebutuhan masyarakat,” harap Agus. [WLC02]

Sumber: UGM

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: krisis airmemanen air hujanperubahan iklimProf Agus Maryonorestorasi sungaiSekolah Vokasi UGM

Editor

Next Post
Danau Toba, Sumatera Utara menjadi ajang F1 Powerboat 2024. Foto Kemenparekraf.

Selamatkan Ekosistem Danau!

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media