Minggu, 22 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Tolak Proyek Geothermal di Poco Leok, Warga dan Jurnalis Floresa Ditangkap

Rabu, 2 Oktober 2024
A A
Aksi saling dorong antara warga Pocoleok yang menolak proyek geothermal di sana dengan aparat polisi dan TNI, Rabu, 2 Oktober 2024. Foto tangkapan layar video/istimewa.

Aksi saling dorong antara warga Pocoleok yang menolak proyek geothermal di sana dengan aparat polisi dan TNI, Rabu, 2 Oktober 2024. Foto tangkapan layar video/istimewa.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Warga Poco Leok, Kabupaten Manggarai, Nusa Tengara Timur (NTT) menghadang pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Pemerintah Manggarai yang memaksa masuk ke wilayah Poco Leok untuk membuka akses jalan untuk proyek geothermal, Rabu, 2 Oktober 2024. Mereka mendapat pengawalan aparat kepolisian, TNI Angakatan Darat, dan Polisi Pamong Praja. Aparat merespons dengan melakukan pemukulan dan penangkapan.

Dalam video yang beredar, tampak terjadi aksi saling dorong antara warga dengan aparat kepolisian dan TNI. Poster warga berisi penolakan proyek geothermal juga ada yang disita polisi. Warga pun tampak terdorong mundur dan mobil patrol polisi berwarna biru masuk ke Lokasi tersebut.

Berdasarkan informasi warga sekitar yang dihimpun Komunitas Masyarakat Adat Poco Leok dalam siaran tertulis, aparat kepolisian, TNI Angkatan Darat, dan Pol-PP tidak memperbolehkan warga Pocoleok mengambil gambar. Puluhan orang luka-luka dan beberapa tidak sadarkan diri karena mendapatkan kekerasan dari aparat kepolisian berseragam lengkap.

Baca Juga: AMAN Desak DPR Baru Segera Sahkan RUU Masyarakat Adat

Informasi awal, ada empat orang yang ditangkap polisi. Salah satunya adalah jurnalis media dari Floresa.co, Herry Kabut. Dikutip dari Floresa.co, Herry yang juga sebagai Pemimpin Redaksi Floresa tengah melakukan peliputan di sana. Herry sempat ditarik dan diduga juga dipukul saat dibwa paksa ke dalam mobil aparat.

Sementara pihak aparat menyatakan akan melepaskan mereka, usai warga bubar. Atas kekerasan yang terus berulang dan pembangunan yang dipaksakan, Komunitas Masyarakat Adat Poco Leok mendesak empat hal.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Kabupaten ManggaraiKomunitas Masyarakat Adat Poco Leokproyek geothermalwarga Poco Leok

Editor

Next Post
Represifitas dalam penanganan konflik agraria di Seruyan, Kalimantan Tengah. Foto Dok. KPA.

Kritik KPA atas Kinerja DPR 2019-2024, Konflik Agraria Terus Menumpuk

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi menunggu hujan reda. Foto Shlomaster/pixabay.com.Baru 19 Persen Wilayah di Indonesia Memasuki Musim Kemarau
    In News
    Sabtu, 21 Juni 2025
  • Ilustrasi pulau kecil. Foto Dok. KKP.KKP Larang Jual Beli Pulau, Tapi Boleh Dimanfaatkan Pemodal Luar dan Dalam Negeri
    In News
    Sabtu, 21 Juni 2025
  • Cherax igli, salah satu lobster baru temuan tim peneliti Fakultas Biologi UGM. Foto Dok. Christian Lukhaup.Ada Temuan Tujuh Spesies Baru Lobster Air Tawar di Papua Barat
    In Rehat
    Jumat, 20 Juni 2025
  • Ilustrasi pertambangan di pulau kecil. Foto Dok. KKP.Ada Izin Tambang di Pulau Kecil Citlim di Kepulauan Riau
    In News
    Jumat, 20 Juni 2025
  • Dosen Fakultas Kehutanan UGM, Hatma Suryatmojo. Foto UGM Channel/Youtube.Hatma Suryatmojo, Berlakukan Moratorium Tambang di Kawasan Geopark, Pulau Kecil dan Hutan Lindung
    In Sosok
    Kamis, 19 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media