Rabu, 9 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Tolak Proyek Geothermal di Poco Leok, Warga dan Jurnalis Floresa Ditangkap

Rabu, 2 Oktober 2024
A A
Aksi saling dorong antara warga Pocoleok yang menolak proyek geothermal di sana dengan aparat polisi dan TNI, Rabu, 2 Oktober 2024. Foto tangkapan layar video/istimewa.

Aksi saling dorong antara warga Pocoleok yang menolak proyek geothermal di sana dengan aparat polisi dan TNI, Rabu, 2 Oktober 2024. Foto tangkapan layar video/istimewa.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Warga Poco Leok, Kabupaten Manggarai, Nusa Tengara Timur (NTT) menghadang pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Pemerintah Manggarai yang memaksa masuk ke wilayah Poco Leok untuk membuka akses jalan untuk proyek geothermal, Rabu, 2 Oktober 2024. Mereka mendapat pengawalan aparat kepolisian, TNI Angakatan Darat, dan Polisi Pamong Praja. Aparat merespons dengan melakukan pemukulan dan penangkapan.

Dalam video yang beredar, tampak terjadi aksi saling dorong antara warga dengan aparat kepolisian dan TNI. Poster warga berisi penolakan proyek geothermal juga ada yang disita polisi. Warga pun tampak terdorong mundur dan mobil patrol polisi berwarna biru masuk ke Lokasi tersebut.

Berdasarkan informasi warga sekitar yang dihimpun Komunitas Masyarakat Adat Poco Leok dalam siaran tertulis, aparat kepolisian, TNI Angkatan Darat, dan Pol-PP tidak memperbolehkan warga Pocoleok mengambil gambar. Puluhan orang luka-luka dan beberapa tidak sadarkan diri karena mendapatkan kekerasan dari aparat kepolisian berseragam lengkap.

Baca Juga: AMAN Desak DPR Baru Segera Sahkan RUU Masyarakat Adat

Informasi awal, ada empat orang yang ditangkap polisi. Salah satunya adalah jurnalis media dari Floresa.co, Herry Kabut. Dikutip dari Floresa.co, Herry yang juga sebagai Pemimpin Redaksi Floresa tengah melakukan peliputan di sana. Herry sempat ditarik dan diduga juga dipukul saat dibwa paksa ke dalam mobil aparat.

Sementara pihak aparat menyatakan akan melepaskan mereka, usai warga bubar. Atas kekerasan yang terus berulang dan pembangunan yang dipaksakan, Komunitas Masyarakat Adat Poco Leok mendesak empat hal.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Kabupaten ManggaraiKomunitas Masyarakat Adat Poco Leokproyek geothermalwarga Poco Leok

Editor

Next Post
Represifitas dalam penanganan konflik agraria di Seruyan, Kalimantan Tengah. Foto Dok. KPA.

Kritik KPA atas Kinerja DPR 2019-2024, Konflik Agraria Terus Menumpuk

Discussion about this post

TERKINI

  • Pertemuan International Leprosy Congress (ILC) di Nusa Dua, Bali pada 7 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Menteri Kesehatan Janjikan Nol Kusta, Nol Disabilitas, Nol Stigma
    In News
    Selasa, 8 Juli 2025
  • Banjir dan lonsgor melanda Puncak, Bogor, 7 Juli 2025. Foto Dok. KLH.Puncak Banjir dan Longsor Lagi, Menteri Hanif Cabut Izin Lingkungan dan Rehabilitasi Kawasan
    In Bencana
    Selasa, 8 Juli 2025
  • Beberapa pulau-pulau kecil di Raja Ampat, Papua Barat Daya tampak gundul akibat penambangan nikel. Foto Dok. AMAN.BUMN Pertambangan Diminta Serahkan Laporan Tahunan Tepat Waktu
    In News
    Senin, 7 Juli 2025
  • Ilustrasi sampah dari kawasan kuliner. Foto Dennis/pixabay.com.Kawasan Pasar, Kuliner, dan Mal Wajib Kelola Sampah Mandiri
    In News
    Senin, 7 Juli 2025
  • Ilustrasi nyamuk Anopheles. Foto shammiknr/pixabay.com.Riset Bakteri Wolbachia Gantikan Kelambu untuk Kendalikan Malaria di Papua
    In IPTEK
    Minggu, 6 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media