Senin, 2 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Ular Gadung Berbisa Tapi Tak Berbahaya

Ular ini bisa beradaptasi dengan lingkungannya sehingga merupakan predator ulung yang nyaris tak terdeteksi mangsa maupun pemangsa.

Jumat, 4 April 2025
A A
Ular gadung di Pulau Bawean. Foto Dok. BBKSDA Jatim.

Ular gadung di Pulau Bawean. Foto Dok. BBKSDA Jatim.

Share on FacebookShare on Twitter

Namun ular gadung bukanlah ancaman bagi manusia. Bisa yang dimilikinya hanya bersifat lemah dan tidak berbahaya bagi manusia dewasa. Hanya saja, stigma terhadap ular sering kali membuat spesies ini diburu atau dibunuh, meskipun sebenarnya ia memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan.

Baca juga: Nurhabli Ridwan, Peduli Konservasi Sejak Ikut Pramuka

Di balik keindahannya, ular gadung menghadapi tantangan besar. Hilangnya habitat akibat deforestasi dan perubahan iklim menjadi ancaman nyata bagi kelangsungan hidupnya. Hutan yang terus menyusut memaksa spesies ini beradaptasi dengan lingkungan yang semakin terbatas, bahkan kadang ditemukan di area perkotaan atau pemukiman manusia.

Memahami keberadaan ular gadung bukan hanya soal mengenali keunikan spesies ini, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa hidup berdampingan dengan alam tanpa merusaknya. Sebab, di setiap helai daun yang bergoyang dan setiap bayangan hijau yang melintas di antara ranting, ada kisah keajaiban evolusi yang terus bertahan dari generasi ke generasi.

Dalam keheningan hutan yang masih terjaga, Ahaetulla prasina tetap melanjutkan perjalanannya, menyelinap di antara daun-daun, menjadi bagian dari simfoni liar yang menghidupi ekosistem tropis. Dan selagi hutan masih berdiri tegak, ia akan terus ada. Sang pengelana hijau yang menjaga keseimbangan alam dengan cara yang hanya bisa ia pahami. [WLC02]

Sumber: KSDAE Kementerian Kehutanan

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: BBKSDA JatimPulau Baweanular gadung

Editor

Next Post
Ilustrasi tanaman kopi. Foto mciriaco/pixabay.com.

Kisah Petani Kopi Cibulao, Dari Penjarah hingga Penjaga Hutan

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi daging kurban dibungkus daun jati. Foto kemenagsidoarjo.com.Solusi Penumpukan Sampah Plastik dan Limbah Hewan Kurban Saat Iduladha
    In News
    Sabtu, 31 Mei 2025
  • Suasana aktivitas di sekitar tambang galian C Gunung Kuda di Cirebon usai longsor, 30 Mei 2025. Foto Dok. BPBD Cirebon.Jumlah Korban Longsoran Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon Jadi 14 Jiwa
    In Bencana
    Sabtu, 31 Mei 2025
  • Tim gabungan melakukan evakuasi para korban yang tertimbun longsoran tambang galian C di Gunung Kuda, Cirebon, 30 Mei 2025. Foto Dok. BNPB.Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon Longsor, 10 Orang Tewas Tertimbun
    In Bencana
    Jumat, 30 Mei 2025
  • Peluncuran buku liputan investigsi tentang PSN, 28 Mei 2025. Foto Dok. AJI.Buku Liputan Investigasi 14 Jurnalis Soal Proyek PSN Tiga Daerah Diluncurkan
    In News
    Kamis, 29 Mei 2025
  • Danau Toba di Sumatera Utara. Foto Dok. Kemenpar.Kartu Kuning Sejak 2023, Keanggotaan Kaldera Toba dalam UNESCO Global Geopark Terancam Dicabut
    In Rehat
    Rabu, 28 Mei 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media