Kamis, 19 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Upaya Konservasi Spesies Sidat Lewat Riset eDNA

Sekitar 50 persen spesies Sidat ada di Indonesia. Namun terancam pemanasan global dan gangguan lingkungan.

Senin, 5 Februari 2024
A A
Ikan sidat. Foto dkpp.bulelengkab.go.id.

Ikan sidat. Foto dkpp.bulelengkab.go.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Sidat adalah salah satu jenis ikan di Indonesia. Kepala Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air (PRLSDA) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Hidayat menyebutkan, sekitar 50 persen spesies sidat di dunia terdapat di Indonesia. Namun pemanasan global, penangkapan ikan berlebihan, dan beberapa gangguan lingkungan lain mengancam keberadaan sidat.

“Kita perlu membicarakan metode konservasi untuk menjaga keberlanjutan hidup sidat. Potensi ini perlu dijaga dan dilestarikan agar tidak punah. Salah satunya teknologi environmental DNA (eDNA) untuk mendeteksi salah satu jenis sidat di perairan darat,” ucap Hidayat saat membuka webinar, Senin, 5 Februari 2024.

Peneliti PRLSDA Sekar Larashati mengungkapkan, monitoring menggunakan eDNA merupakan metode memanfaatkan DNA yang dilepaskan organisme ke lingkungan, seperti kulit, sisik, rambut, telur, sperma dan bentuk lainnya.

Baca Juga: Satu Keluarga Tewas Tertimbun Material Longsor di Tapanuli Utara

Metode ini juga bersifat non-invasif, tidak menimbulkan kerusakan pada spesies atau habitat yang diteliti. Bahkan, selama pengambilan sampel, metode yang digunakan tidak membahayakan ekosistem atau spesies terancam. Tentunya studi ini sangat mendukung penelitian keanekaragaman hayati dan konservasi ekosistem perairan.

“Melalui analisis eDNA, kita dapat mendeteksi spesies yang populasinya sudah sangat sedikit, spesies invasif, peta migrasi dan kajian biodiversitas ikan. Metode ini juga membantu meningkatkan deteksi ikan, meminimalisir kesalahan identifikasi, dan melibatkan citizen sciencel, dan non invasif,” ucap Asti.

Setelah ekstraksi DNA, analisis eDNA dapat dilakukan dalam dua pendekatan. Pertama, pendekatan metabarcoding yang bertujuan untuk mendeteksi beragam spesies dengan satu set primer. Pendekatan ini menghasilkan urutan sekuen DNA yang akan dibandingkan dengan database referensi, sehingga menghasilkan banyak data. Kendalanya, pendekatan ini masih relatif mahal dan memakan banyak waktu.

Baca Juga: BMKG Bangun Sistem Peringatan Dini Multibahaya di Jakarta dan Bali

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Anguilla bicolorBRINikan sidatteknologi eDNAtidak punah

Editor

Next Post
Atap rumah nyaris rubuh akibat angin kencang di Sidoarjo,Jawa Timur, 4 Februari 2024. Foto Dok. BPBD Sidoarjo.

Banjir dan Longsor Landa Cilacap, Satu Tewas di Dalam Rumah

Discussion about this post

TERKINI

  • Akademisi Sekolah Bisnis IPB University, Nimmi Zulbainarni. Foto Dok. IPB University.Nimmi Zulbainarni, Penambangan Raja Ampat Abaikan Valuasi Ekonomi untuk Keberlanjutan Alam
    In Sosok
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Aksi bebaskan Sorbatua Siallagan di depan gedung Mahkamah Agung RI, 9 Mei 2025. Foto Dok. AMANSorbatua Siallagan Bebas, AMAN Harap MA Konsisten Adili Perkara Serupa
    In News
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Kepala PSA IPB University, Bayu Eka Yulian. Foto Dok. IPB University.Bayu Eka Yulian, Negara Harus Jujur Pertambangan di Pulau Kecil Langgar UU dan Hak Masyarakat Adat
    In Sosok
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Pulau kecil Wawonii yang terancam ekosistemnya akibat aktivitas tambang nikel. Foto jatam.org.Izin Pinjam Pakai Hutan untuk Tambang Nikel di Pulau Kecil Wawonii Dicabut
    In Lingkungan
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Tangkapan layar video yang menunjukkan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi dari erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 17 Juni 2025 sore. Foto BPBD Kabupaten Flores Timur.Status Awas Lagi, Tinggi Kolom Abu Erupsi Lewotobi Laki-laki Capai 10 Km Lebih
    In Bencana
    Selasa, 17 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media