“Saya minta skema pembiayaan penanggulangan bencana dijalankan untuk mengatasi kesenjangan anggaran penanggulangan bencana di daerah. Salah satunya bisa dilakukan melalui pendayagunaan Dana Bersama Penanggulangan Bencana untuk daerah yang disesuaikan dengan tingkat risikonya,” pungkas Ma’ruf.
Data Bencana 2023
Lebih dari 2.000 peserta hadir pada puncak acara Rakornas PB 2024 yang mengangkat tema “Pengembangan Teknologi dan Inovasi dalam Penanggulangan Bencana”. Tema itu diangkat seiring tantangan masa kini berupa fenomena alam. Baik berbagai jenis bencana maupun kompleksitas dampaknya yang semakin berat berpengaruh pada peningkatan kerentanan wilayah terhadap bencana. Kondisi tersebut dapat diperburuk dengan dampak perubahan iklim dunia.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melaporkan, tantangan bencana ke depan semakin kompleks. Dampak perubahan iklim semakin terasa dan membuat dampak bencana semakin signifikan.
Baca Juga: Status Gunung Ruang Turun Menjadi Siaga, Tetap Waspada
Menurut Suharyanto, keselarasan antara strategi dan kebijakan harus didukung inovasi dan teknologi yang memungkinkan respons cepat. Ini akan dapat menjawab tantangan perencanaan untuk mengantisipasi, mencegah dan membangun kesiapsiagaan.
Ia menggarisbawahi, inovasi dan teknologi yang dirancang akan mampu menunjang ekosistem aksi dini di tingkat masyarakat.
“Fakta di lapangan menunjukkan, fase tanggap darurat akan lebih efektif apabila didukung ketersediaan logistik dan peralatan yang cukup, agar transisi darurat dan fase rehabilitasi dan rekonstruksi bisa diakselerasi,” ujar Suharyanto.
Baca Juga: Erupsi Gunung Ruang Masa ke Masa dari Normal Jadi Awas
Dalam laporan pembukaan, Suharyanto menyampaikan data jumlah kejadian bencana pada 2023 yang lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya. Di sisi lain, ada tren penurunan signifikan, khususnya dalam tiga tahun terakhir.
Korban jiwa terdampak, luka dan meninggal pada tahun 2023 turun 36 persen dari 9.628 jiwa tahun 2022 menjadi 6.081 jiwa pada tahun 2023. Begitu juga angka kerusakan infrastruktur akibat bencana sebesar 97.891 unit di tahun 2022 turun menjadi 35.933 unit di tahun 2023 atau turun sebesar 63 persen.
Ada empat tujuan Rakornas PB 2024 yang ingin dicapai. Pertama, mengidentifikasi tantangan dan mengevaluasi pencapaian program penanggulangan bencana. Kedua, menginternalisasi dan menyelaraskan rencana program penanggulangan bencana di tingkat nasional-provinsi dan kabupaten/kota. Ketiga, menyusun rekomendasi kebijakan BNPB dan BPBD di tahun ini. Keempat, membuka wawasan teknologi dan inovasi dalam kebencaaan secara lebih luas. [WLC02]
Discussion about this post