Sedangkan pada semester kedua, terdapat peluang sebesar 50-60 persen bahwa kondisi netral akan beralih menuju fase El Nino. Indian Ocean Dipole (IOD) saat ini berada pada kondisi netral dan diprediksi akan bertahan hingga akhir 2023.
Untuk menyikapi situasi tersebut, Dwikorita mengimbau kementerian atau lembaga, pemerintah daerah, institusi terkait, dan seluruh masyarakat lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau.
“Terutama di wilayah yang mengalami sifat musim kemarau bawah normal (lebih kering dibanding biasanya),” kata Dwikorita.
Baca Juga: Longsor di Natuna 10 Orang Tewas, Kepri Siaga Dampak Hujan Lebat
Wilayah tersebut diprediksi mengalami peningkatan risiko bencana kekeringan meteorologis, kebakaran hutan dan lahan, dan kekurangan air bersih.
“Perlu aksi mitigasi secara komprehensif untuk mengantisipasi dampak musim kemarau yang diperkirakan akan jauh lebih kering dari tiga tahun terakhir,” imbuh Dwikorita.
Pemerintah daerah dan masyarakat diminta lebih optimal melakukan penyimpanan air pada akhir musim penghujan ini untuk memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya melalui gerakan memanen air hujan. [WLC02]
Sumber: BMKG
Discussion about this post