Keindahan pulau Dodola akan terlihat saat air laut sedang surut. Saat itu wisatawan melihat pasir timbul yang membentuk jalan dari pulau Dodola Besar dan pulau Dodola Kecil. Apabila matahari sudah naik ke atas dan air laut sudah benar-benar surut, pemandangan pasir putih akan terbentang luas di depan mata.
Baca Juga: Gempa Cianjur, BNPB Salurkan Logistik ke Daerah Sulit Dijangkau
Sandiaga pun mencoba sensasi berenang sejauh satu kilometer dari tengah laut menuju tepi pantai Pulau Dodola.
“Saya merasakan sensasi berenang di pantai bebas, di laut bebas yang disebut cabang open water swimming,” kata Sandiaga.

Ia meminta agar Pulau Dodola terus dilestarikan agar keindahan pantainya tidak tercemar. Ia mengajak masyarakat setempat dan wisatawan untuk tidak membuang sampah di destinasi wisata itu.
Baca Juga: Analisis Pakar, Perlu Peta Jalur Gempa untuk Hidup Harmonis dengan Gempa
“Indonesia bagian timur harus bergotong royong, sampah itu harus diselesaikan di hulu. Jika kita melakukan reduce, reuse, recycle. Ini yang harus kita pastikan untuk menangkal sampah dari hulunya,” papar Sandiaga.
Untuk mendukung pelestarian alam dan mewujudkan wisata berkualitas dan berkelanjutan lingkungan di Pulau Dodola, Sandiaga dan pemerintah daerah setempat menanam pohon kasuari atau yang biasa disebut pohon pinus pantai. [WLC02]
Discussion about this post