Wanaloka.com – Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Prof. Yuli Astuti Hidayat mengatakan pengolahan limbah peternakan memiliki banyak manfaat. Selain menghindari pencemaran lingkungan, juga dapat menghasilkan produk bermanfaat yang menambah nilai ekonomi bagi peternak.
Pengolahan limbah peternakan dapat dilakukan dengan memanfaatkan mikroorganisme indigenous dan dapat dikombinasi dengan memanfaatkan detritivore. Pengolahan ini dapat menghasilkan beberapa produk, yaitu kompos, vermicompost, pupuk organik cair, probiotik, eco-enzyme, dan biogas. Pengolahan lombah tersebut dapat dilakukan melalui dua metode, yaitu aerob dan anarob.
“Di laboratoriumnya, saya dan tim mengembangkan konsep pengolahan limbah terpadu,” kata Yuli dalam Satu Jam Berbincang Ilmu (Sajabi) “Peran Mikroorganisme Indigenous dalam Pengolahan Limbah Peternakan” yang diselenggarakan Dewan Profesor Unpad pada 16 September 2023.
Baca Juga: Aktivitas Harian yang Dapat Lindungi Lapisan Ozon dari Kerusakan
Dalam konsep ini, limbah diolah dalam beberapa tahap sehingga menghasilkan sejumlah produk bermanfaat. Jika biasanya dalam mengolah limbah hanya menggunakan satu metode dan menghasilkan satu jenis produk, maka pengolahan limbah terpadu dapat menghasilkan banyak produk.
Yuli mencontohkan. Pengolahan limbah dengan satu metode, seperti proses pengomposan hanya menghasilkan kompos saja atau pun proses pembuatan pupuk cair hanya menghasilkan pupuk cair saja.
Sedangkan konsep pengolahan limbah terpadu, selain menghasilkan pupuk cair, juga punya probiotik, eco-enzym, vermicompost, kemudian biomassa cacing, biogas, dan seterusnya.
Discussion about this post