Minggu, 27 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Yuli Astuti: Olah Limbah Ternak Terpadu Biar Untung dan Ramah Lingkungan

Prinsipnya, limbah peternakan wajib diolah. Baik menguntungkan atau tidak, agar tidak mencemari lingkungan.

Rabu, 27 September 2023
A A
Guru Besar Fakultas Peternakan Unpad, Prof.Yuli Astuti Hidayat. Foto unpad.ac.id.

Guru Besar Fakultas Peternakan Unpad, Prof.Yuli Astuti Hidayat. Foto unpad.ac.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Prof. Yuli Astuti Hidayat mengatakan pengolahan limbah peternakan memiliki banyak manfaat. Selain menghindari pencemaran lingkungan, juga dapat menghasilkan produk bermanfaat yang menambah nilai ekonomi bagi peternak.

Pengolahan limbah peternakan dapat dilakukan dengan memanfaatkan mikroorganisme indigenous dan dapat dikombinasi dengan memanfaatkan detritivore. Pengolahan ini dapat menghasilkan beberapa produk, yaitu kompos, vermicompost, pupuk organik cair, probiotik, eco-enzyme, dan biogas. Pengolahan lombah tersebut dapat dilakukan melalui dua metode, yaitu aerob dan anarob.

“Di laboratoriumnya, saya dan tim mengembangkan konsep pengolahan limbah terpadu,” kata Yuli dalam Satu Jam Berbincang Ilmu (Sajabi) “Peran Mikroorganisme Indigenous dalam Pengolahan Limbah Peternakan” yang diselenggarakan Dewan Profesor Unpad pada 16 September 2023.

Baca Juga: Aktivitas Harian yang Dapat Lindungi Lapisan Ozon dari Kerusakan

Dalam konsep ini, limbah diolah dalam beberapa tahap sehingga menghasilkan sejumlah produk bermanfaat. Jika biasanya dalam mengolah limbah hanya menggunakan satu metode dan menghasilkan satu jenis produk, maka pengolahan limbah terpadu dapat menghasilkan banyak produk.

Yuli mencontohkan. Pengolahan limbah dengan satu metode, seperti proses pengomposan hanya menghasilkan kompos saja atau pun proses pembuatan pupuk cair hanya menghasilkan pupuk cair saja.

Sedangkan konsep pengolahan limbah terpadu, selain menghasilkan pupuk cair, juga punya probiotik, eco-enzym, vermicompost, kemudian biomassa cacing, biogas, dan seterusnya.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Fakultas Peternakan Unpadlimbah peternakanpengolahan limbah terpaduProf. Yuli Astuti Hidayat

Editor

Next Post
Puing-puing dampakgempa Palu pada 2018.Foto esdm.go.id.

Gempa Bumi Palu 2018 Menampakkan 4 Fenomena Geologi Permukaan

Discussion about this post

TERKINI

  • Mahkamah Konstitusi menolak pengajuan uji formil UU KSDAHE, 17 Juli 2025. Foto Dok. AMAN.MK Tolak Uji Formil UU KSDAHE, Dissenting Opinion Dua Hakim Sebut Ada Pelanggaran
    In News
    Kamis, 24 Juli 2025
  • Rapat Koordinasi Penanganan Karhutla di Riau, 23 Juli 2025. Foto Dok. BMKG.Juli Puncak Kemarau di Riau, Potensi Karhutla Meningkat hingga Awal Agustus
    In News
    Kamis, 24 Juli 2025
  • Ilustrasi gajah di kawasan DAS Peusangan, Aceh. Foto WWF Indonesia.Lahan Konservasi Gajah dari Prabowo, Pakar Ingatkan Kepastian Status Lahan dan Kesesuaian Habitat
    In News
    Rabu, 23 Juli 2025
  • Komisi XIII menerima audiensi LEM UII Yogyakarta terkait RUU Masyarakat Adat di Gedung DPR, 21 Juli 2025. Foto Runi-Andri/Parlementaria.Lebih Dua Dekade, Baleg dan Komisi XIII DPR Janji Sahkan RUU Masyarakat Adat
    In News
    Rabu, 23 Juli 2025
  • Peresmian Pusat Komando Peringatan Dini Multi Bahaya di Jakarta, 21 Juli 2025. Foto BMKG.Fondasi Gedung Pusat Komando Peringatan Dini Multi Bahaya Sedalam 30 Meter
    In IPTEK
    Rabu, 23 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media