“Sedikitnya 2.924 unit rumah terendam banjir dengan tinggi muka air antara 80-100 sentimeter,” ungkap Muhari.
Baca Juga: Aksi Virtual Twibbon: 26 Tahun Kasus Pembunuhan Wartawan Udin Tak Tuntas
Enam desa yang berada di 7 kecamatan dilanda tanah longsor. Wilayah terdampak longsor, Desa Kaliurip di Kecamatan Kemiri, Desa Kalisemo di Kecamatan Leano, Desa Plipiran, Desa Giyombong, Desa Watuduwur di Kecamatan Bruno dan Desa Redin di Kecamatan Gebang.
“Tujuh unit rumah warga terdampak longsor dan ruas jalan di Desa Giyombong tertutup material longsor sehingga menghambat aktivitas dan mobilitas warga,” sebut Muhari.
Dikatakannya, jumlah warga terdampak banjir sekitar 11.115 jiwa dari 2.924 kepala keluarga. Sedangkan warga yang terdampak longsor 7 kepala keluarga.
Baca Juga: Obituari Widodo: Petani Melawan Penambangan Pasir Besi dengan Menanam
“Dari angka tersebut, sebanyak 6.085 jiwa dari 1.518 KK terpaksa harus mengungsi,” imbuh Muhari.
Ditegaskannya, belum ada laporan jatuhnya korban jiwa dalam bencana banjir dan longsor di Purworejo.
“Total kerugian masih dalam proses pendataan lebih lanjut,” kata Muhari.
Upaya penanganan dampak bencana hidrometeorologi telah dilakukan BPBD Kabupaten Purworejo di antaranya melakukan kaji cepat, evakuasi dan pertolongan warga dan menyiapkan tempat pengungsian dan pendistribusian 2.500-3.000 nasi bungkus kepada warga di pengungsian maupun yang terdampak di rumah. [WLC01]
Discussion about this post