Terkait pilar konservasi, BRIN telah memiliki kerja sama dengan pemerintah Kabupaten Kebumen mengenai pengembangan Geopark Kebumen. BRIN juga terlibat dalam mengembangkan ekonomi lokal, melalui pengembangan desa wisata, paket geowisata serta home stay di sekitar Karangsambung.
Tahun ini, Asessor UNESCO Andreas Schuller dari Vulkaneifel Geopark Germany dan Sarina dari Alxa Desert Geopark, Mongolia, China telah meninjau Geopark Kebumen untuk menilai kesesuaian antara dossier dengan kondisi lapangan. Menurut Chusni sebagai Ketua Dewan Pakar dan ahli geologi yang mendampingi, hal pertama yang ditinjau adalah international geoheritahe significant value, networking, badan pengelola, visibilitas, dan edukasi yang berjalan.
Baca Juga: Cukup Konsumsi Energi Nuklir Sebesar Telur Ayam untuk Seumur Hidup
Asessor UNESCO juga menyoroti peran BRIN yang memiliki fasilitas riset di kawasan Geopark Kebumen.
“Ini akan berperan, baik di dalam riset-riset geopark di Indonesia ke depan. Bukan hanya di wilayah Karangsambung atau Kebumen saja, tetapi memiliki peran bagaimana mengembangkan fasilitas di Kawasan Geodiversitas Sukendar Asikin sebagai pusat riset konservasi geologi, geopark, geoheritage, geodiversity secara nasional,” ucap Andreas.
Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) kembali mengajukan Geopark Kebumen untuk menjadi UNESCO Global Geopark pada akhir tahun 2023. Pada tahap awal pengusulan untuk menjadi UNESCO Global Geopark, yakni menemukan international geoheritage significant value guna memvalidasi dossier (proposal yang diajukan).
International significant value itu mencakup apakah suatu geosite bernilai internasional atau tidak. Beberapa penelitian terkait Geopark Kebumen yang dilakukan BRIN telah dipublikasikan secara internasional. Riset-riset BRIN terkait geopark tersebut apabila disandingkan dalam dosir yang dihitung sekitar 60 persen mendukung international significant value. [WLC02]
Sumber: BRIN
Discussion about this post