Wanaloka.com – Banjir dan longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024 pukul 01.17 WITA mengakibatkan 14 warga tewas. Sementara 13 kecamatan di Luwu terdampak, meliputi Kecamatan Suli, Latimojong, Suli Barat, Ponrang Selatan, Ponrang, Bupon, Larompong, Larompong Selatan, Bajo, Bajo Barat, Kamanre, Belopa dan Belopa Utara. Ketinggian muka air terpantau 1-3 meter.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Sabtu, 4 Mei 2024 pukul 09.00 WIB, sebanyak 2.052 KK terdampak dan 115 jiwa mengungsi di beberapa masjid dan rumah kerabat.
Kerugian materil terdata kaji cepat antara lain sebanyak 1.943 unit rumah terdampak, 109 unit rumah rusak berat, 42 unit rumah hanyut, 4 titik ruas jalan terdampak, 1 unit jembatan terdampak, 14 unit kendaraan roda 2 dan 4 terdampak, serta lahan persawahan dan perkebunan warga terdampak.
Baca Juga: Data UNESCO 44 Jurnalis Lingkungan Dibunuh dalam 15 Tahun
BPBD Luwu, BPBD Sulawesi Selatan dan tim gabungan hingga saat ini masih melakukan pendataan di lapangan, evakuasi warga terdampak, penyaluran logistik untuk pengungsi serta relawan dan terus memonitoring dampak banjir ini ke aparat kecamatan, kelurahan serta desa setempat.
“Untuk melihat dampak lanjutan yang masih berpotensi terjadi dengan kondisi air yang berangsur mulai surut,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam siaran pers tertulis, 4 Mei 2024.
Kondisi mutakhir dilaporkan empat ruas jalan yang berada di Desa Ulu Salu, Desa Tolajuk dan Desa Buntu Tabang Kecamatan Latimojong tertimbun material. Kondisi listrik di tiga desa tersebut padam.
Baca Juga: Hari Kebebasan Pers AJI Soroti Ancaman terhadap Jurnalis Lingkungan
Discussion about this post