Wanaloka.com – Rencana program kegiatan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2024 berfokus pada tiga hal. Pertama, peningkatan pelayanan berupa modernisasi sarana prasarana, pengembangan sistem informasi, dan percepatan layanan.
Kedua, penyediaan data dasar geologi dengan peran Badan Geologi sebagai walidata 13 IGT Kebijakan Satu Peta sesuai dengan Perpres Nomor 23 Tahun 2021 tentang Percepatan Kebijakan Satu Peta dan PP Nomor 13 Tahun 2017 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.
Ketiga, menjawab isu strategis (RPJMN dan Amanat UU) berupa penyelidikan untuk Pengembangan EBT (green energy), ketahanan bencana, dan perubahan iklim, pengelolaan air tanah, dan konservasi geologi dan pemberdayaan masyarakat.
Baca Juga: Bayu Dwi, Smart Farming Ajak Anak Muda Betah Mengolah Pertanian
Demikian disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam konferensi pers Capaian Kinerja Badan Geologi Tahun 2023 dan Rencana Tahun 2024 di Bandung pada 19 Januari 2024.
Sementara pada capaian kinerja 2023, Badan Geologi berperan dalam pengungkapan berbagai potensi sumber daya geologi, mengedepankan upaya perlindungan terhadap rakyat Indonesia dengan mengurangi risiko kebencanaan geologi. Juga memberikan saran dan rekomendasi yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur dan tata ruang, serta menyediakan berbagai informasi geologi yang diperlukan pembangunan dan masyarakat.
Dukungan itu diformulasikan pada empat pilar pembangunan bidang geologi yakni, Geo-Hazards, Geo-Resources, Geo-Environment dan Geo-Services. Pilar Geo-Hazards dititikberatkan pada percepatan informasi bencana dan peringatan dini bencana geologi. Geo-Resources berfokus pada percepatan dan peningkatan eksplorasi sumber daya. Geo-Environment berpautan dengan perizinan air tanah, penataan ruang dan konservasi. Sementara Geo-Services menekankan ihwal kolaborasi dan penguatan layanan bagi publik.
Baca Juga: Saling Serang Elit Soal Nikel Tetap Abai Derita Rakyat Akibat Tambang Nikel
Pilar Geo-Hazards
Berkaitan dengan kerangka pembangunan pilar Geo-Hazards, Badan Geologi melakukan langkah-langkah mitigasi bencana geologi. Pada tahun 2023 memodernisasi dan mengembangkan sistem pemantauan gunung api sebanyak 1063 unit, melaksanakan Pemetaan Geologi Gunung Api sebanyak 116 peta, Pemetaan Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Api sebanyak 111 peta, Pemetaan KRB Gempa bumi sebanyak 51 peta.
Kemudian Pemetaan KRB Tsunami sebanyak 58 peta dan Pemetaan Zona Kerentanan Gerakan Tanah sebanyak 12 peta, Peta Penurunan Muka Tanah sebanyak 16 peta, Peta Zona Kerentanan Likuifaksi sebanyak 12 peta.
Selain pemetaan, Badan Geologi telah melakukan pemasangan Landslide Early Warning System 11 unit, Pengembangan Pos Pengamat Gunungapi sebanyak 19 unit, Peringatan Dini Bencana Geologi sebanyak 9 rekomendasi, Tanggap Darurat Bencana Geologi sebanyak 69 Kegiatan. Juga Penyebaran Informasi/Sosialisasi Mitigasi Bencana Geologi di 35 wilayah, dan kegiatan Pasca Bencana Geologi sebanyak 42 rekomendasi, Survei Geologi dan Geofisika Wilayah Pesisir dan Pantai Pandeglang, Banten, dan Survei Mitigasi Geologi Kelautan di Donggala, Palu.
Baca Juga: Daur Ulang Baterai Bekas Lewat Pirometalurgi, Hidrometalurgi atau Langsung
Pilar Geo-Resources
Selanjutnya pilar Geo-Resources, seperti tahun-tahun sebelumnya, Badan Geologi pada tahun 2023 menyusun usulan wilayah kerja (WK) migas dengan capaian 9 rekomendasi, usulan WK panas bumi sebanyak 2 rekomendasi, usulan WK GMB sebanyak 1 rekomendasi, usulan WP batubara, gambut, dan gas metana batubara sebanyak 10 rekomendasi, survei prospeksi pasir silika di perairan Pulau Rupat.
Kemudian survei logam tanah jarang dan polimetalik di perairan Tanjung, survei logam tanah jarang dan polimetalik di perairan Deniang, survei logam tanah jarang dan polimetalik di perairan Sinar Baru, dan survei geologi dan geofisika offshore bagian timur Cekungan Bone.
Discussion about this post