BNPB mengharapkan sinergi bersama untuk mempercepat penyelesaian huntap dan huntara, termasuk dukungan lembaga-lembaga nonpemerintah atau lembaha swadaya masyarakat (LSM).
Dikatakan Suharyanto, para lembaga itu membantu secara sukarela dan bekerja keras untuk membangun huntara. Kepala BNPB mengungkapkan apabila ada kendala di lapangan yang dihadapi dapat dikoordinasikan dengan BNPB maupun pemerintah daerah.
Baca Juga: Letusan Gunung Ibu Setinggi 1 Kilometer, Ini Erupsi ke Delapan Bulan Ini
Dikatakannya, prediksi awal membangun huntara itu mungkin harganya akan berbeda karena faktor cuaca hujan, jaraknya jauh, tenaga kerja, atau harga material.
Tercatat 55 lembaga nonpemerintah telah menyelesaikan pembangunan unit huntara.
Hingga 30 Maret 2022, sebanyak 1.656 huntap dan huntara dalam pembangunan di 8 kluster dusun dan 115 blok hunian dengan progres pembangunan fisik 48,45 persen. Dan sebanyak 1.427 unit Risha (rumah instan sederhana sehata) di antaranya telah 100 persen terpasang.
Huntap dan huntara dibangun di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, di atas lahan 81 hektar.
Baca Juga: 8 Kali Keguguran, Badak Sumatra di TN Way Kambas Ini Akhirnya Berhasil Melahirkan
Bangunan huntara 4,8 m x 6 m, sedangkan untuk huntap berukuran 6 x 6 m, dengan luas tanah 10 x 14 meter untuk setiap kepala keluarga.
Pemerintah Kabupaten Lumajang memperpanjang masa transisi darurat ke pemulihan bencana selama 90 hari, terhitung 25 Maret hingga 22 Juni 2022.
Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu, 4 Desember 2021, menyebabkan kerusakan bangunan, infrastruktur dan korban meninggal dunia. Letusan Gunung Semeru juga menyebabkan ribuan warga direlokasi. [WLC01]
Discussion about this post