Wanaloka.com – Universitas Gadjah Mada meresmikan hutan mahasiswa seluas 30 hektare berlokasi di blok 30 Desa Ngancar, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Keberadaan hutan itu untuk mengintegrasikan pengaplikasian pendidikan kehutanan dan praktik kehutanan berbasis masyarakat.
Hutan mahasiswa itu juga diharapkan mampu memberdayakan mahasiswa untuk berperan aktif dalam pengelolaan hutan di bawah Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) DIKLATHUT UGM yang dikelola Fakultas Kehutanan.
“Inisiatif ini sejalan visi UGM untuk mempromosikan pendidikan, penelitian, dan pelibatan masyarakat di bidang kehutanan dan konservasi lingkungan,” ujar Direktur DPKM UGM, Rustamaji, Minggu, 2 Maret 2025.
Baca juga: Rombongan Pendaki Puncak Cartensz Diserang Hipotermia Akibat Cuaca Buruk, Dua Orang Meninggal
Hutan mahasiswa, menurut Rustamadji, diklaim merupakan bentuk inovasi yang menjadi tonggak sejarah UGM untuk membuktikan kepeduliannya menjawab kebutuhan lingkungan.
“Terbukti hari ini, kami mengawali dengan tanam pohon bersama. Ini tidak dapat terselenggara tanpa bantuan para dosen Fakultas Kehutanan UGM, warga di sini dan mahasiswa,” kata dia.
Penanaman pohon sebagai bentuk peresmian hutan mahasiswa hanyalah langkah awal untuk selanjutnya diteruskan dengan memelihara hutan agar menjadi laboratorium hidup guna mendukung kegiatan belajar dan penelitian. Dosen, mahasiswa dan masyarakat dan para pihak terkait diharapkan secara bersama mengelola hutan ini agar memberikan nilai pendidikan dan ekonomi.
Baca juga: Varietas Padi untuk Lahan Rawa dan Kering di Luar Jawa Lewat Pemuliaan Tanaman
“Sekali lagi, terima kasih bagi banyak pihak dan PT MAS selaku mitra yang telah membantu kami. Khususnya, kepada warga, mari secara bersama kita pelihara hutan ini,” imbuh dia.
Kepala Laboratorium Biomedik Fakultas Kehutanan UGM, Djoko Soeprijadi selaku dosen pendamping menyatakan kawasan KHDTK secara keseluruhan adalah kawasan untuk pendidikan dan pelatihan kehutanan. Mereka yang mendapatkan porsi pendidikan adalah masyarakat sekitar, lembaga, dan terutama mahasiswa dan sivitas akademika kehutanan.
KHDTK UGM punya visi menjadi media pembelajaran penerapan pembangunan berkelanjutan melalui pengelolaan hutan. Namun pelibatan mahasiswa masih agak jarang. Tawaran pendanaan PT MAS untuk tujuan pelestarian lingkungan (environment) dan biodiversitas pu disambut dengan mengajak mahasiswa.
Baca juga: Ambil Sampel di SPBU Jabodetabek, Lemigas Klaim Kualitas BBM Sesuai Standar
“Saya pun bilang ke mahasiswa, kehutanan itu harus punya dan bisa bikin hutan. Karena membangun hutan itu bukan kerja pendek, menanam selesai. Harus ada media pembelajaran yang baik. Biar mahasiswa terlibat, sehingga mahasiswa kehutanan tidak terasing dengan hutan, tidak terasing dengan lahan. Itu yang kami harapkan,” urai dia.
Discussion about this post