Baca Juga: DPR Sahkan RKUHP Sebelum Reses, YLBHI: Semua Bisa Kena Kriminalisasi
Tenaga kesehatan yang tergabung dalam tim sanitarian turut melaksanakan pengambilan dan pemeriksanaan kualitas air di 20 titik pengungsian. Selain itu, pemantauan jentik dan pengasapan [fogging] turut dilakukan di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang.
Sementara itu, guna mendukung pelayanan gizi di lokasi pengungsi gempa Cianjur, telah dibuka dapur Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) di 2 lokasi, yaitu Kecamatan Cugenang dan Warungkondang.
Baca Juga: Analisis Pakar, Ini Penyebab Gempa Cianjur Terasa Dahsyat hingga Jakarta
Pelayanan kesehatan secara intensif juga diberikan kepada kelompok ibu hamil dan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ). Imbauan dan edukasi terkait promosi Kesehatan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) juga terus dilakukan oleh relawan kesehatan di tiap titik pengungsian.
Muhari menyebutkan, berdasarkan data yang dihimpun oleh Klaster Kesehatan Penanganan Gempabumi Kabupaten Cianjur hingga Minggu, 27 November 2022, tercatat 5 kasus terbanyak yang ditemukan di pos kesehatan dan Puskesmas adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), gastritis, hipertensi, diare dan diabetes. [WLC01]
Discussion about this post