Sabtu, 28 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Agus Atmadipoera: Riset di Laut Banggai Ungkap Upwelling Iklim Masa Lampau

Riset tentang fenomena upwelling masih jarang dilakukan, pun referensi terbatas. Ternyata banyak topik bisa digali di bawah laut kita.

Selasa, 11 Oktober 2022
A A
Guru Besar Ilmu dan Teknologi Kelautan IPB University, Prof. Agus Saleh Atmodipoera. Foto oceanexpert.org

Guru Besar Ilmu dan Teknologi Kelautan IPB University, Prof. Agus Saleh Atmodipoera. Foto oceanexpert.org

Share on FacebookShare on Twitter

Selain itu digunakan Box Core untuk sampling sedimen mikroplastik, isolasi bakteri, logam berat, maupun bentos untuk penelitian topik oseanografi dan paleografi. Alat gravity core juga digunakan untuk sampling sedimen yang mengandung phytoplankton dan zooplankton. Sekaligus sampling ichthyoplankton untuk sahabat Bongonet.

Baca Juga: Kado Hari Laut Sedunia, Ribuan Telur Penyu Sisik Gagal Diselundupkan

Ia menambahkan, dalam riset ini juga dipantau data akustik bawah air terkait akustik perikanan. Salah satu kegunaannya untuk mengestimasi biomassa ikan. Data yang diperoleh juga tidak sekedar untuk mengidentifikasi organisme laut dan kelimpahannya. Namun juga menganalisis e-DNA, sebuah teknik yang relatif baru untuk mendata spesies dan biomassa ikan.

“Data yang diperoleh juga dapat mengungkapkan rekonstruksi upwelling iklim masa lampau,” ungkap Agus. Yakni berdasarkan stratifikasi dari sedimen, kemudian dihubungkan dengan kelimpahan pada kejadian upwelling di masa lampau.

Baca Juga: Dua Bakteri Ini Jadi Solusi Pencemaran Minyak Bumi di Laut

Di atas kapal juga dijadikan Floating University, kuliah, pelatihan, seminar dan Praktik Kerja Lapang (PKL) onboard terhadap data yang sudah diolah. Untuk menyukseskan riset serupa di masa datang, kontribusi para mahasiswa sangat diharapkan untuk memperkaya data.

Salah satu keseruan yang dirasakan Agus, kondisi Perairan Maluku saat itu dipengaruhi La Nina. Kondisi tersebut juga mempengaruhi intensitas upwelling. Tantangan terjadi saat pengambilan data karena arus ombak yang lumayan besar.

“Kami anggap saja, selain bekerja, juga berwisata yang menyenangkan,” ucap Agus.

Ekspedisi Cruise Budee merupakan inisasi dari  IPB University. Laut Banggai menjadi lokasi riset dipilih karena menjadi lumbung pangan di bidang perikanan. [WLC02]

Sumber: IPB University

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Budee Cruise 2022data akustik bawah airIPB UniversityLaut BanggaiProf. Agus Saleh Atmadipoeraspesies dan biomassa ikanupwelling

Editor

Next Post
Dampak cuaca ekstrem tanah longsor di Kabupaten Wonosobo pada Sabtu malam, 8 Oktober 2022. Foto Dok BNPB.

Mitigasi Dampak Cuaca Ekstrem, Penanganan Bencana Urusan Bersama

Discussion about this post

TERKINI

  • Anggrek Dendrobium azureum. Foto Yanuar Ishaq Dwi Cahyo/Fauna & Flora International-Indonesia Programme.Anggrek Biru Raja Ampat Terancam Punah, Tapi Tak Dilindungi Hukum Indonesia
    In Rehat
    Jumat, 27 Juni 2025
  • PLTP Blawan Ijen, Kabupaten Bondowoso yang diresmikan secara hybrid oleh Presiden Prabowo Subianto, Kamis, 26 Juni 2025. Foto: BPMI Setpres.Prabowo Resmikan 55 Proyek Energi Panas Bumi dan Surya, Klaim Nol Emisi Karbon Tepat Waktu
    In News
    Jumat, 27 Juni 2025
  • Lahan proyek food estate yang memakan lahan hutan. Foto Dok. Greenpeace.Komisi IV DPR Janji Undang Aktivis Lingkungan untuk Bahas UU Baru Kehutanan
    In News
    Kamis, 26 Juni 2025
  • Patroli tim Manggala Agni pasca kebakaran hutan di TNTN, Mei 2025. Foto TNTN.Walhi Riau Ingatkan Penertiban Taman Nasional Tesso Nilo Jangan Represif dan Militeristik
    In Lingkungan
    Kamis, 26 Juni 2025
  • Bentrokan di Pulau Rempang, Batam, Provinsi Kepulauan Riau pada Kamis, 7 September 2023, terkait proyek pembangunan kawasan Rempang Eco-City. Foto walhiriau.or.id.Seruan Tokoh Lintas Agama, Tolak PSN yang Merusak Lingkungan dan Menggusur Rakyat
    In Lingkungan
    Rabu, 25 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media