Wanaloka.com – Peretasan dan serangan disinformasi kembali menyasar aktivis. Kali ini, akun Whatsapp, Instagram, Facebook dan nomor handphone pribadi Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Sasmito Madrim sejak 23 Februari 2022 sekitar pukul 18.15. Serangan ini kembali menandai ancaman serius bagi kebebasan pers dan kebebasan berekspresi di Indonesia.
“Praktik ini adalah bentuk-bentuk serangan terhadap aktivis dan organisasi AJI yang selama ini memperjuangkan kebebasan berekspresi dan kebebasan pers,” kata Ketua Bidang Advokasi AJI Indonesia, Erick Tandjung dalam siaran pers yang diterima Wanaloka, Kamis, 24 Februari 2022.
Dalam kronologinya dijelaskan, peretasan terjadi pertama kali ketika Sasmito menerima notifikasi di WhatsApp, bahwa nomornya telah didaftarkan pada perangkat lain. Sekitar pukul 19.00, peretasan meluas ke akun Instagram dan Facebook miliknya. Unggahan seluruh konten dalam Instagram dihapus dan peretas mengunggah konten yang menyebarluaskan nomor pribadinya.
Baca Juga: IKN Kantong Sebaran Orangutan? Begini Penjelasan Kementerian LHK
Sedangkan di Facebook, profile picture diubah dengan gambar porno. Nomor handphone Sasmito diketahui juga tidak bisa menerima panggilan telepon dan menerima SMS. Usaha untuk mengambil alih akun-akun tersebut telah diupayakan tim keamanan digital.
“Facebook telah berhasil diambil alih, tapi Instagram dan Whatsapp belum bisa dipulihkan,” kata Erick.
Pada hari ini, AJI Indonesia memantau terjadinya penyalahgunaan akun-akun yang telah diretas tersebut. Peretas melakukan serangan disinformasi dengan mencantumkan nama dan foto Sasmito pada media sosial tersebut dengan sejumlah narasi palsu seolah-oleh disampaikan oleh Sasmito. Seperti “Sasmito mendukung pemerintah membubarkan FPI”, “Sasmito mendukung pemerintah membangun Bendungan Bener Purworejo”, dan “Sasmito meminta Polri menangkap Haris Azhar dan Fatia”.
Discussion about this post