Kamis, 8 Mei 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Alfian Nur Rosyid, Satgas Covid-19 Meluruskan Isu Konspirasi hingga OTG

Tak hanya menghadapi tantangan terinveksi Covid-19, Satgas Covid-19 juga mesti meluruskan isu-isu tanpa dasar keilmuan kepada publik.

Minggu, 8 Januari 2023
A A
Dosen FK Unair, Alfian Nur Rosyid. Foto unair.ac.id

Dosen FK Unair, Alfian Nur Rosyid. Foto unair.ac.id

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Unair, Alfian Nur Rosyid mengisahkan berbagai kendala tenaga kesehatan saat menjadi bagian dari satgas penanganan Covid-19.

“(Dulu) masih ada yang menganggap Covid-19 itu konspirasi. Padahal sangat berbahaya,” kenang Alfian dalam talkshow Pameran Arsip Pandemi Covid-19 di Balai Pemuda, Alun-alun Surabaya, 6 Januari 2023.

Sebab banyak kasus pasien Covid-19 yang tidak mengalami gejala. Istilah waktu itu adalah Orang Tanpa Gelaja (OTG) dengan prosentase mencapai 30-40 persen dari keseluruhan kasus.

Baca Juga: Retno Sari, Atasi Panic Buying dengan Hand Sanitizer dari Daun Sirih

“Orang yang terjangkit bisa jadi tidak bergejala. Itu menjadi polemik waktu itu,” kata Alfian.

Selain kurang edukasi, masyarakat Indonesia juga dinilai kurang persiapan. Banyak pendapat tidak saintifik di media sosial yang menyebutkan virus corona tidak bisa hidup di Indonesia yang beriklim tropis.

“Ternyata masuk juga (ke Indonesia). Karena transmisinya mudah sekali. Saat (virus) datang, kita tidak siap. Sistem kesehatan juga belum siap,” tutur dosen Fakultas Kedokteran Unair itu.

Baca Juga: Fedik Abdul Ratam, Tantangan Pembuatan Vaksin Inavac dari Alat hingga Dana

Banyak sekali pasien yang denial saat dinyatakan terinfeksi Covid-19. Apalagi saat itu Covid-19 dilihat sebagai aib.

“Secara sosial kadang sulit meyakinkan masyarakat, pasien, dan keluarganya bahwa ini benar Covid. Gejalanya mengarah, hasil swab positif. Tapi ada yang denial, bahkan ada yang minta pulang paksa,” terang peneliti pulmonologi tersebut.

Untuk mengatasi hal tersebut, Satgas Covid-19 RS Unair membuat tim yang bertugas khusus untuk berkomunikasi dengan anggota keluarga pasien. Tim tersebut terdiri atas dokter, perawat, hingga psikiater dan forensik.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Alfian Nur RosyidCovid-19fisik dan piskiskonspirasiOTGSatgas Covid-19tenaga kesehatanUnair

Editor

Next Post
Ilustrasi putusan hukum. Foto succo/pixabay.com

PSHK UII Nilai Perppu Cipta Kerja Intrik Pemerintah Gugurkan Putusan MK, DPR akan Bahas Pekan Depan

Discussion about this post

TERKINI

  • Ditjen Gakkumhut Kementerian Kehutanan sampaikan laporan penanganan kasus Januari-April 2025, 6 Mei 2025. Foto Dok. Kementerian Kehutanan.Januari-April 2025, Pengaduan ke Ditjen Penegakan Hukum Kehutanan Capai 90 Kasus
    In News
    Selasa, 6 Mei 2025
  • Ilustrasi ganja medis. Foto TerreDiCannabis_/pixabay.com.BNN akan Gandeng BRIN untuk Riset Ganja Medis, LBHM Sampaikan Rekomendasi
    In IPTEK
    Selasa, 6 Mei 2025
  • Masyarakat adat Poco Lek menolak proyek panas bumi. Foto Dok. AMANProyek Panas Bumi di NTT Ditolak Warga, Kementerian ESDM Gandeng UGM
    In Lingkungan
    Senin, 5 Mei 2025
  • Rencana lokasi pembangunan sabo dam di DAS Anai, Sumatra Barat.Foto Dok. Kementerian PU.Masih Satu Juta Kubik Abu Gunung Marapi, Kementerian PU Bangun 9 Sabo Dam
    In News
    Senin, 5 Mei 2025
  • Lebah madu klanceng. Foto fotopirat/pixabay.Madu Klanceng Lebih Aman Bagi Penderita Diabetes
    In IPTEK
    Minggu, 4 Mei 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media