Senin, 27 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Ali Baswedan: Cegah Hipertensi dengan Stop Konsumsi Sumber Garam

Sumber garam adalah salah satu biang hipertensi. Suka tak suka, menghentikan konsumsi makanan yang mengandung garam adalah solusinya.

Sabtu, 28 Januari 2023
A A
Dokter spesialis endokrin RSA UGM, Ali Baswedan. Foto databaseidionline.org.

Dokter spesialis endokrin RSA UGM, Ali Baswedan. Foto databaseidionline.org.

Share on FacebookShare on Twitter

“Semua itu merupakan sumber garam yang kandungan garamnya sangat berlebihan,” kata Ali.
Lantas, mengapa garam berbahaya bagi penderita hipertensi?

Sebab garam mengandung Natrium. Sedangkan Natrium memiliki sifat-sifat jahat untuk tubuh. Yang mengonsumsi garam secara terus menerus akan menndorong natrium masuk ke dalam sel. Saat itulah, cairan juga akan masuk sehingga mengalami overload (kelebihan) cairan. Kelebihan cairan ini membuat jantung memompa lebih kuat sehingga menaikkan tensi.

Baca Juga: JM-PPK ke Istana, Tagih Pelaksanaan Rekomendasi KLHS Kendeng dan Pengesahan RPP Karst

“Dan 60 persen yang memiliki keturunan darah tinggi sensitif terhadap garam. Sedangkan 40 persen sisanya tidak sensitif,” imbuh Ali.

Stop Sumber Garam
Badan Kesehatan Dunia atau WHO pernah mengimbau melalui siaran pers, bahwa penderita hipertensi sebaiknya mengurangi konsumsi garam kurang dari 5 gram. Tentu saja imbauan itu sulit diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Kita tentu tidak akan mungkin menghitung (kandungan garam),” kata Ali.

Baca Juga: Benda Misterius Melintasi Gunung Merapi, Ini Penjelasan BPPTKG

Semestinya, imbauan yang disampaikan adalah mengurangi makan gorengan, mengurangi makan kecap, serta menjauhi sumber-sumber garam lainnya.

“Jauhi makan camilan, kalau perlu dalam sepekan dikurangi dulu. Lidah dibiasakan untuk makan yang anyep (hambar) dulu,” tegas Ali.

Upaya lain yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertensi adalah memperbaiki gaya hidup. Seperti memperbanyak gerak, mengurangi konsumsi garam, alkohol, tembakau, dan rutin teratur makan sayur dan buah.

Baca Juga: Kepulauan Talaud Kembali Diguncang Gempa Susulan di Laut Maluku

Di sisi lain, sayur dan buah sesungguhnya merupakan sumber nabati untuk natrium. Artinya, tidak makan garam dapur pun sebenarnya tidak masalah.

“Permasalahan kan hanya di lidah yang terasa anyep, karena terbiasa asin,” tukas Ali.

Sekali lagi, khusus penderita hipertensi, Ali mewanti-wanti agar pantang mengonsumsi garam.

“Jika perlu stop garam! Sebab garam sangat mengganggu kerja obat,” tegas Ali.

Jika garam masuk ke dalam tubuh, maka obat tidak bekerja dengan baik dan efektif. Ada baiknya melakukan cek tekanan darah secara rutin. [WLC02]

Sumber: UGM

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Ali BaswedanhipertensiRSA UGMsumber garamtekanan darah tinggi

Editor

Next Post
Bangunan cagar budaya Tjong A Fie Mansion di Medan, Sumatera Utara. Foto kemenparekraf.go.id.

Tjong A Fie Mansion, Bangunan Cagar Budaya Tokoh Tionghoa di Medan

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media