Baca Juga: Temuan Tim Badan Geologi: Patahan Aktif Cipeles Penyebab Gempa Sumedang
Amin menjelaskan terdapat wilayah perairan yang berperan sebagai buffer (penetral). Sayangnya, pada titik tertentu dapat terjadi over carrying capacity dalam menampung bahan toxic sehingga terjadi degradasi ekosistem.
Perkuat Edukasi Masyarakat
Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan itu menyoroti bahwa kepunahan Pari Jawa seharusnya menjadi pelajaran sehingga perlu ada upaya pencegahan kepunahan spesies lain. Menurut dia, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) harus membuat daftar spesies secara lebih intern dan detail mengenai status keberadaanya. KKP perlu sering melakukan identifikasi dan sosialisasi kepada stakeholder, terutama kepada para nelayan.
Baca Juga: Djati Mardiatno: Paham Risiko Bencana Permudah Lindungi Diri, Keluarga dan Komunitas
Selain itu, perlu peningkatan edukasi terhadap masyarakat mengenai perikanan dan kelautan. Mengingat selama ini pengetahuan mengenai perikanan merupakan turunan dari orang tua, bukan pengetahuan teoritis dan empiris. Padahal perlu dipikirkan mengenai pentingnya pengelolaan sumberdaya perairan. Apalagi Indonesia merupakan negara (maritim) dengan potensi perikanan dan kelautan yang sangat tinggi.
“Butuh dorongan kuat dari pemerintah mengenai sumber daya perairan. Sudah banyak regulasi yang dibuat, tinggal memperkuat lagi kesadaran masyarakat atas kekayaan perairan. Bukan sekadar penangkapan, tapi juga pengolahan hasil perikanan dan kelautan,” ucap Amin. [WLC02]
Sumber: Unair
Discussion about this post