Anak badak tersebut merupakan anak pertama badak Delilah dari hasil perkawinannya dengan badak jatan, Harapan. Delilah adalah badak sumatera yang berumur 7 tahun. Induk Delilah merupakan anak kedua dari hasil perkawinan badak Ratu dan badak Andalas di SRS TNWK pada tahun 2016.
Adapun jantan Harapan lahir dari perkawinan ketiga Emi dan Ipuh di Kebun Binatang Cincinnati, Amerika Serikat pada tahun 2007. Badak Harapan mulai menempati SRS TNWK pada tahun 2015. Harapan adalah badak sumatera terakhir yang dipulangkan ke Indonesia. Sekaligus menandakan, bahwa saat ini tidak ada lagi badak sumatera selain di Indonesia.
SRS TNWK yang dikelola Balai Taman Nasional Way Kambas bersama Yayasan Badak Indonesia berlokasi di zona khusus Taman Nasional Way Kambas. Tujuan utamanya adalah menghasilkan anak-anak badak sumatera untuk mempertahankan keberlangsungan hidup spesiesnya yang terancam punah. Anak-anak badak sumatera hasil program pengembangbiakan di SRS TNWK ke depan dapat dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya.
Baca Juga: Pemindahan 3 Buaya Muara dari Teritip ke Tabang Dikawal 119 Keeper
Direktur Eksekutif YABI, Jansen Manansang menambahkan, badak Delilah yang melahirkan anak pertamanya merupakan hasil dari proses perkawinan alami di SRS TNWK. Ke depan, Yayasan Badak Indonesia berkomitmen untuk membantu dan mendukung sepenuhnya program dan upaya Pemerintah Indonesia dalam upaya konservasi badak di Indonesia.
Menteri LHK Siti Nurbaya Abubakar menambahkan, dari upaya pengembangbiakan semi alami yang dilakukan, saat ini SRS TNWK telah sukses menghasilkan lima individu badak sumatera yang lahir. Meliputi Andatu (2012), Delilah (2016), Sedah Mirah (2022), anak ketiga dari Ratu-Andalas (30 September 2023) dan anak dari Delilah-Harapan (25 November 2023).
“Kami bersyukur atas kelahiran badak kelima di SRS TNWK. Kelahiran ini (anak Delilah) sekaligus menjadi kelahiran badak sumatera kedua pada tahun 2023,” kata Siti. [WLC02]
Sumber: PPID KLHK
Discussion about this post