Gempa dengan Mag 4,4 terjadi pada pukul 19.45 WIB itu, kata Hartanto, akibat aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Episenter gempa berada di laut terletak di koordinat 7.28 derajat Lintang Selatan, 106.14 derajat Bujur Timur, berjarak 40 kilometer barat daya Bayah, pada kedalaman 25 kilometer.
“Peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Bayah, Malingping, Ciracap dan Surade dengan skala intensitas III MMI. Di Sukabumi, Cianjur, Pelabuhan Ratu, Cipanas dan Lebak dengan skala intensitas II,” sebut Hartanto.
Satu jam setelah gempa mengguncang Pulau Jawa di wilayah Bayah, Banten, lindu melanda wilayah selatan Ambon dengan Mag 3,5 pada pukul 20.45 WIB atau pukul 22.45 WIT.
Baca Juga: Ini Isi Kebijakan Satu Peta yang Jadi Tanggung Jawab Badan Geologi
Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Djati Cipto Kuncoro menjelaskan, episenter gempa terletak pada koordinat 4.07 derajat Lintang Selatan, 128.09 derajat Bujur Timur, berlokasi di laut yang berjarak 43 kilometer Selatan Ambon pada kedalaman 10 kilometer. Gempa ini dirasakan pada skala intensitas II MMI di Ambon.
“Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal,” kata Djati.
Berikutnya gempa dangkal di Pantai Barat Laut, Kabupaten Pulau Moratai, Provinsi Maluku Utara dengan Mag 5,0 yang terjadi pada Jumat, 3 Februari 2023, pukul 06.05 WIB.
Baca Juga: Sumber Gempa Garut Magnitudo 4,3 yang Guncangannya hingga IV MMI
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebutkan, hasil analisis menunjukkan gempa ini memiliki parameter update Mag 5,1, yang terletak di laut pada koordinat 2,68 derajat Lintang Utara, 128,26 derajat Bujur Timur, berjarak 20 kilometer arah Barat Laut, Kecamatan Morotai Jaya, Kabupaten Pulau Morotai, pada kedalaman 40 kilometer.
“Gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Laut Filipina. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Daryono.
Gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami, sedangkan guncangan gempa dirasakan di daerah Morotai dengan skala intensitas II hingga III MMI. [WLC01]
Sumber: Inatews BMKG
Discussion about this post