“Selama ini, hidrogen alami dianggap tidak dapat terakumulasi di alam, tetapi temuan akumulasi hidrogen alami di Bourekebogou, Mali, mematahkan asumsi tersebut. Ini mendorong perlombaan untuk menemukan hidrogen yang terakumulasi secara geologis di berbagai belahan dunia,” ujar Edy.
Hidrogen alami dapat dihasilkan dari beberapa proses geologi, salah satunya adalah “serpentinisasi”. Proses ini terjadi akibat reaksi batuan ultramafik dengan air pada suhu dan tekanan tertentu untuk menghasilkan mineral serpentin dan gas hidrogen.
Baca Juga: Kepala BNPB Mendengar Kisah Komunitas Lingkungan Mengelola Tukad Bindu di Bali
Batuan ultramafik merupakan bagian dari ofiolit, yaitu fosil kerak samudera yang terangkat ke permukaan akibat proses tektonik jutaan tahun yang lalu. Sebaran batuan ofiolit yang luas di Indonesia terdapat di wilayah Kalimantan Selatan, Sulawesi, Halmahera, dan Papua.
Keberadaan hidrogen alami ini bisa menjadi tonggak dalam mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Potensi sumber hidrogen alami di Indoneisa cukup besar. Selain terbentuk oleh proses serpentinisasi, hidrogen alami juga dapat terbentuk akibat proses radiolisis pada batuan yang mengandung unsur radioaktif, kematangan tinggi pada bahan organik (overmature) dan magma degassing pada lapangan panas bumi.
Sementara perubahan iklim adalah tantangan besar yang harus dihadapi seluruh umat manusia. Kenaikan suhu global, cuaca ekstrem, kenaikan permukaan laut, dan perubahan ekosistem adalah masalah serius yang sedang dihadapi dunia saat ini.
Baca Juga: Situs Ramsar ke-8 di Indonesia, Lahan Basah TWA Menipo Langka dan Unik
Perlu upaya global terus menerus yang dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menggantikan bahan bakar fosil dengan sumber energi yang lebih bersih. Pengembangan dan pemanfaatan energi bersih seperti hidrogen menjadi langkah penting dalam mengatasi perubahan iklim.
Ia berharap survei itu terus berkembang dan mampu memberikan manfaat besar dalam mendukung program “Net Zero Emission” yang telah dicanangkan Indonesia pada tahun 2060. [WLC02]
Sumber: Kementerian ESDM
Discussion about this post