Wanaloka.com – Taman Wisata Alam (TWA) Menipo di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur dinobatkan menjadi Situs Ramsar Nomor 2543 oleh Sekretariat Konvensi Ramsar. TWA Menipo yang merupakan kawasan pelestarian alam di bawah pengelolaan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Timur (BBKSDA NTT) pun menjadi Situs Ramsar ke-8 di Indonesia.
“Pengakuan internasional akan keberadaan lahan basah pada kawasan konservasi menjadi Situs Ramsar memiliki arti penting,” kata Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), sebagai Administrative Authority Konvensi Ramsar, Satyawan Pudyatmoko.
Setidaknya ada empat arti penting yang dimaksud. Pertama, dapat membangun jaringan lebih luas dengan negara-negara anggota Konvensi Ramsar. Kedua, menjamin perlindungan bagi satwa yang bermigrasi saat melakukan pergerakan setiap tahunnya. Ketiga, mendorong pemanfaatan lahan basah secara berkelanjutan. Keempat, menjalankan kepatuhan terhadap kebijakan pengelolaan lahan basah di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
Baca Juga: WHO Rilis Virus Flu Burung Terdeteksi di India, Ini Pesan Kemenkes dan Mantan Menkes
Sementara kriteria yang telah dipenuhi TWA Menipo sebagai Situs Ramsar meliputi, pertama, sebagai area penting secara internasional yaitu memiliki karakteristik jenis lahan basah alami, langka atau unik. Kedua, mendukung spesies rentan, terancam punah atau kritis.
Ketiga, mendukung populasi spesies tumbuhan dan/atau satwa yang penting bagi pemeliharaan keanekaragaman hayati. Keempat, mendukung spesies tumbuhan dan/atau satwa melewati masa kritis dalam siklus hidupnya atau sebagai tempat perlindungan dalam situasi yang buruk.
Situs Ramsar ke-8 di Indonesia ini memiliki potensi keanekaragaman hayati yang tinggi, antara lain memiliki 30 jenis burung yang terdiri dari dua kelompok besar, yakni burung air dan burung terestrial. Burung kakatua putih kecil jambul kuning, burung madu matari, kuntul karang, kuntul putih, pecuk ular, dan raja udang erasia adalah beberapa jenis burung yang dilindungi. Selain itu, terdapat beberapa jenis endemik Timor, yakni cikukua timor, timor friarbird, gelatik timor, timor sparrow, kancilan timor, dan fawn-breasted whistler, buaya dan penyu juga ditemukan di TWA Menipo.
Baca Juga: Cegah Bencana Kebakaran dengan TMC, OMC atau Water Bombing
Melihat potensi keanekaragaman hayati tersebut, masyarakat percaya kawasan tersebut tidak boleh dirusak dan dianggap suci serta menjadi lokasi upacara tradisional. Masyarakat memanfaatkan kepiting dan kerang untuk menunjang mata pencaharian dan memperoleh penghasilan dengan menyewakan perahu kepada wisatawan dan peneliti.
Apa Situs Ramsar?
Discussion about this post