Selasa, 3 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Atasi Kepunahan Satwa Liar dengan Konservasi, Restorasi, dan Regulasi

Keberadaan satwa liar di Indonesia tak hanya terancam oleh konflik dengan manusia. Melainkan juga terdampak perubahan iklim. Lantas, bagaimana penanganannya?

Senin, 8 Agustus 2022
A A
Gajah Sumatera. Foto ugm.ac.id.

Gajah Sumatera. Foto ugm.ac.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Keanekaragaman satwa liar dari Sabang hingga Merauke tak hanya terancam punah akibat perubahan iklim. Namun juga terancam konflik dengan manusia. Populasi satwa liar pun kian berkurang. Kondisi yang mengkhawatirkan tersebut harus segera ditangani, baik dengan regulasi maupun aksi nyata. Salah satunya dengan melakukan konservasi (perlindungan) dan restorasi (pemulihan) habitat-habitat satwa liar.

“Perlu bergerak dengan suasana yang dianggap kritis. Bukan pola yang seperti saat ini,” kata Guru Besar Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University, Prof. Hadi Alikodra dalam Webinar Nasional “Restorasi Ekosistem untuk Pelestarian Satwa Liar” pada 4 Agustus 2022.

Sejauh ini, manajemen satwa liar yang sudah dilakukan, seperti penerapan teknologi breeding untuk berbagai satwa terancam punah seperti badak, orang utan dan bekantan, dinilai Hadi sudah mumpuni.

Baca Juga: 10 Satwa Liar Dipulangkan dari Jateng ke Papua Barat Naik Garuda

Sementara untuk ancaman perubahan iklim harus disikapi dengan penerapan teknologi yang tepat dan mutakhir agar konservasi dan restorasi sesuai sasaran.

“Perlu upaya membuat ekosistem stabil untuk menjaga kelestarian satwa liar di dalamnya,” kata Hadi.

Seperti kasus kebakaran lahan gambut yang mengancam kekayaan ekologi sekitarnya, baik satwa liar, flora, mapun nilai sosial dan ekonomi masyarakat lokal. Langkah awal yang dilakukan adalah pemetaan masalah lingkungan yang dihadapi satwa liar, seperti kekurangan sumber air, sumber pakan, tempat berkubang, hingga berkurangnya pepohonan.

Baca Juga: Memasang Jerat Berburu Satwa Liar Bisa Dipidana 5 Tahun Penjara

Kemudian menerapkan teknologi konservasi dan restorasi yang detil, termasuk upaya penanaman pohon dan mencari bibit unggul.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: IPB UniversityKonservasi satwaQanun Aceh Nomor 11 Tahun 2019regulasirestorasiSatwa liarUniversitas Syiah Kuala

Editor

Next Post
Pusat gempa bumi guncang Tanggamus, Provinsi Lampung, magnitudo 5 yang terjadi Selasa, 9 Agustus 2022. Foto bmkg.go.id

Gempa Dangkal Hari Ini Guncang Lampung, Sumbar dan NTB

Discussion about this post

TERKINI

  • Suasana koordinasi tim SAR gabungan untuk evakuasi korban longsor tambang galian C di Gunung Kuda, Cirebon, 2 Juni 2025. Foto BPBD Cirebon.Ada Empat Perzinan Usaha Tambang Galian C di Blok Gunung Kuda di Cirebon
    In Lingkungan
    Senin, 2 Juni 2025
  • Kebun Raya Sriwijaya di Sumatera Selatan. Foto Dok. KRS.Kebun Raya Sriwijaya Menuju Laboratorium Hidup Ekologi
    In News
    Minggu, 1 Juni 2025
  • Lokasi longsor tambang galian C di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat yang terjadi pada 30 Mei 2025. Foto Dok. Kementerian ESDM.Longsor Tambang Gunung Kuda, Potensi Gerakan Tanah di Wilayah Cirebon Tinggi
    In Bencana
    Minggu, 1 Juni 2025
  • Ilustrasi daging kurban dibungkus daun jati. Foto kemenagsidoarjo.com.Solusi Penumpukan Sampah Plastik dan Limbah Hewan Kurban Saat Iduladha
    In News
    Sabtu, 31 Mei 2025
  • Suasana aktivitas di sekitar tambang galian C Gunung Kuda di Cirebon usai longsor, 30 Mei 2025. Foto Dok. BPBD Cirebon.Jumlah Korban Longsoran Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon Jadi 14 Jiwa
    In Bencana
    Sabtu, 31 Mei 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media