Wanaloka.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal musim hujan tahun 2023/2024 secara umum akan terjadi pada bulan November 2023. Sedangkan periode puncak musim hujan diprediksi terjadi pada bulan Januari dan Februari 2024. Curah hujan yang turun pada periode musim hujan 2023/2024 diprediksi normal dibandingkan biasanya.
“Tapi karena keragaman iklim di Indonesia tinggi, awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah. Bahkan umumnya akan tiba lebih lambat dibandingkan biasanya,”papar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Jakarta pada 8 September 2023.
Umumnya, awal musim hujan berkait erat dengan peralihan Angin Timuran (Monsun Australia) menjadi Angin Baratan (Monsun Asia). Berdasar prediksi BMKG, Angin Timuran diprediksi masih tetap aktif hingga November 2023, terutama di Indonesia bagian Selatan. Sementara Angin Baratan diprediksi akan datang lebih lambat dari normalnya.
Baca Juga: Gempa Donggala 6,3 Magnitudo Dipicu Sesar Palu Koro
Saat ini, beberapa Zona Musim (ZOM) telah terkonfirmasi mulai mengalami musim hujan, yaitu sebagian besar Aceh, sebagian besar Sumatera Utara, sebagian Riau, Sumatera Barat bagian tengah, dan sebagian kecil Kepulauan Riau. Musim hujan juga akan terjadi di Sumatera bagian tengah dan selatan secara hampir berurutan diikuti Kalimantan, Jawa. Kemudian secara bertahap akan mendominasi hampir seluruh wilayah Indonesia pada periode Maret hingga April 2024.
Plt. Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan menambahkan, pada bulan September 2023 terdapat sekitar 24 ZOM (3,4 persen) yang akan memasuki musim hujan, meliputi sebagian Sumatera Barat dan Riau bagian selatan. Pada bulan Oktober 2023, sekitar 69 ZOM (9,9 persen) akan memasuki musim hujan, yaitu provinsi seperti Jambi, Sumatera Selatan bagian utara, Jawa Tengah bagian selatan, sebagian wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah bagian barat, dan sebagian besar Kalimantan Timur.
Pada bulan November 2023 terdapat sekitar 255 ZOM (36,5 persen) yang akan memasuki musim hujan, yaitu meliputi Sumatera Selatan, Lampung, sebagian besar Banten, Jakarta, Jawa Barat, sebagian besar Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, Bali, sebagian kecil NTB, sebagian kecil NTT, Sulawesi Utara, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian besar Sulawesi Selatan, Maluku Utara bagian utara, dan Papua Selatan bagian selatan.
Baca Juga: Teguh Husodo: Unpad Kelola Sampah Hulu ke Hilir Lebih Satu Dekade
Selanjutnya, sekitar 153 ZOM (21,9 persen) diperkirakan akan memasuki Musim Hujan pada bulan Desember 2023, termasuk sebagian besar Jawa Timur bagian utara, sebagian wilayah NTB, sebagian NTT, sebagian besar Sulawesi Tenggara, dan sebagian Maluku. Sementara pada bulan Januari hingga Mei 2024, sekitar 22 ZOM (3,2 persen) diharapkan akan mengalami awal musim hujan. Terdapat juga sekitar 50 ZOM (7,2 persen) yang sudah memasuki Musim Hujan, sementara sekitar 12 ZOM (1,7 persen) merupakan daerah dengan musim hujan sepanjang tahun 2023. Selain itu, ada 113 ZOM (16,1 persen) yang termasuk dalam tipe ZOM 1 Musim, yang memiliki karakteristik musim yang satu kali sepanjang tahun.
“Secara umum musim hujan diprediksi akan datang lebih lambat, yaitu terjadi pada sekitar 446 ZOM (63,8 persen) di seluruh Indonesia,” kata Ardhasena.
Sejumlah 22 ZOM (3,2 persen) diprediksi akan mengalami awal musim hujan yang lebih awal atau MAJU. Terdapat juga sekitar 56 ZOM atau sekitar 8,0 persen wilayah Indonesia diprediksi mengalami awal musim hujan yang SAMA dengan rerata klimatologinya.
Baca Juga: Represi di Pulau Rempang, Koalisi Masyarakat Sipil: Batalkan PSN Rempang Eco-City Batam
Musim hujan 2023/2024 secara umum diprediksi akan bersifat NORMAL, yaitu terjadi sekitar 566 ZOM (80,9 persen). Namun terdapat beberapa wilayah yang diprediksi akan mengalami musim hujan dengan sifat ATAS NORMAL (curah hujan lebih tinggi dari rerata) sebanyak 69 ZOM (9,8 persen), serta wilayah yang diperkirakan akan bersifat BAWAH NORMAL sebanyak 64 ZOM (9,1 persen).
Wilayah-wilayah yang diprediksi mengalami musim hujan dengan sifat di bawah normal mencakup sebagian kecil Sumatera Utara, Lampung bagian selatan, sebagian kecil Banten, sebagian kecil Jawa Barat, Jawa Tengah bagian timur, Jawa Timur bagian selatan, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Tengah bagian utara, Papua Barat bagian selatan, dan Papua bagian barat.
Discussion about this post