Selasa, 1 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Baboe Mengalami Diskriminasi Sekaligus Diperlakukan Sama oleh Keluarga Kolonial

Arif menghadirkan berbagai arsip yang membenarkan fakta terkait diskriminasi hukum yang dialami para baboe di zaman dahulu.

Minggu, 2 Januari 2022
A A
Pameran bertajuk Baboe yang digelar Arif Akbar Pradana. Foto UGM.

Pameran bertajuk Baboe yang digelar Arif Akbar Pradana. Foto UGM.

Share on FacebookShare on Twitter

“Pesan yang disampaikan, selain mengafirmasi ide besar kolonial yakni ekspolitasi, dominasi, dan diskriminasi, juga menunjukan bahwa terdapat praktik-praktik humanis di dalamnya,” tutur Arif yang dilansir dari laman UGM tertanggal 1 Januari 2022.

Baca Juga: Prof. Wahyu Andayani: Lindungi Hutan Lewat Pembangunan KPH

Di satu sisi, Arif menghadirkan berbagai arsip yang membenarkan fakta terkait diskriminasi hukum yang dialami para baboe di zaman dahulu. Bahwa kedudukan baboe di depan hukum kala itu hanyalah sebagai objek, bukan subjek yang memiliki kesamaan hak dengan orang lain. Dalam salah satu arsip, misalnya diceritakan pernah terjadi kasus konflik antara baboe dan majikannya yang merupakan orang Belanda. Sang majikan mendapatkan perlakuan istimewa di depan hukum. Meski terbukti melakukan tindak pemukulan terhadap baboe, si majikan mudah mendapatkan vonis bebas hanya karena telah bercerita jujur di depan hakim.

Baca Juga: Kisah Mark Zuckerberg hingga Raja Belanda Blusukkan ke Kampoeng Cyber

Di samping berbagai ekspolitasi, dominasi, dan diskriminasi yang dialami para baboe tersebut, Arif turut mengungkapkan sesungguhnya juga terdapat praktik-praktik humanisme di antara para baboe dan majikannya. Terdapat arsip sejarah yang menceritakan bahwa baboe diperlakukan layaknya keluarga oleh majikannya sehingga mendapat ruang sama dengan batasan tertentu. Di mata anak-anak Belanda, baboe pun ada dianggap sebagai salah satu orang tua mereka. Bahkan, anak-anak dalam banyak keluarga (Belanda) memiliki tingkat kedekatan yang lebih dengan Baboe dibanding dengan orang tuanya.

Baca Juga: Jahe Dikembangkan Jadi Obat Terapi Kanker dengan Harga Terjangkau

“Di dalam narasi besar sejarah Indonesia, kehangatan antara baboe dengan tuannya ini minim terekspose akibat kepentingan-kepentingan politik tertentu dan terhambat oleh urusan ‘nasionalisme’,” tulis Arif dalam katalog pamerannya.

Pameran Arsip “Baboe” yang dikuratori oleh Arif tersebut digelar tanggal 8—11 Desember 2021 lalu di Asrama Putra Jember Yogyakarta. Sebelumnya, Arif melakukan riset selama dua bulan yang dimulai dengan pengumpulan sumber data, verifikasi, serta interpretasi data, lalu kemudian baru disusun dan didisplai dalam bentuk pameran. [WLC02]

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: baboeISI Yogyakartapameranpembantu rumah tanggasenizaman kolonial

Editor

Next Post
Ilustrasi. Foto Tumisu/Pixabay.com.

Ingin Tahu Jenis dan Tipe Warna Kulitmu? Simak Penjelasan Dokter Flandiana

Discussion about this post

TERKINI

  • Gunung Rinjani. Foto Dok. Kemenpar.Belajar dari Kasus Juliana, Operator hingga Pendaki Harus Patuhi SOP Pendakian Ekstrem Gunung Rinjani
    In Traveling
    Sabtu, 28 Juni 2025
  • Ilustrasi badai dilautan. Foto dexmac/pixabay.comCuaca Ekstrem Intai Sepekan Depan, Waspada Liburan ke Puncak hingga Labuan Bajo
    In News
    Sabtu, 28 Juni 2025
  • Anggrek Dendrobium azureum. Foto Yanuar Ishaq Dwi Cahyo/Fauna & Flora International-Indonesia Programme.Anggrek Biru Raja Ampat Terancam Punah, Tapi Tak Dilindungi Hukum Indonesia
    In Rehat
    Jumat, 27 Juni 2025
  • PLTP Blawan Ijen, Kabupaten Bondowoso yang diresmikan secara hybrid oleh Presiden Prabowo Subianto, Kamis, 26 Juni 2025. Foto: BPMI Setpres.Prabowo Resmikan 55 Proyek Energi Panas Bumi dan Surya, Klaim Nol Emisi Karbon Tepat Waktu
    In News
    Jumat, 27 Juni 2025
  • Lahan proyek food estate yang memakan lahan hutan. Foto Dok. Greenpeace.Komisi IV DPR Janji Undang Aktivis Lingkungan untuk Bahas UU Baru Kehutanan
    In News
    Kamis, 26 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media