Baca Juga: Analisa BMKG Masih Ada Potensi Hujan Terjadi Awal Februari 2024
“Di antara mineral kritis dan strategis yang dilakukan penyelidikannya oleh Badan Geologi adalah lithium dan boron,” kata Wafid.
Penyelidikan mineral lithium menunjukkan beberapa wilayah dengan kadar lithium dan boron yang cukup menjanjikan. Boron ditemukan antara lain di Bledug Kuwu, Bledug Cangkring, Jono, Crewek, Kasonga dan Mamuju.
Boron adalah komponen penting hydrogen fuel cells yang merupakan energi alternative untuk kendaraan listrik. Boron juga bahan baku dari neodymium-iron-boron (NdFeB) magnet, dan bahan baku untuk Pyrex. Permintaan Boron naik 30 persen pada tahun 2022 dan akan naik seiring permintaan EV dan industri EBT di tahun-tahun mendatang.
Baca Juga: 16 Tahun BNPB dari Masa ke Masa
“Kami telah merekomendasikan Wilayah Izin Usaha Pertambangan Logam Tanah Jarang (WIUP LTJ/REE) yang pertama kali diusulkan di Indonesia yaitu di daerah Mamuju. Ke depan diharapkan lebih banyak lagi rekeomendasi yang kami hasilkan untuk mengusuklkan WIUP Tanah Jarang di Indonesia,” tutur Wafid.
Selain mineral kritis dan strategis, Badan Geologi juga melakukan survei hidrogen alami di Indonesia, yaitu di Pulau Sulawesi bagian timur. Sebab daerah tersebut memiliki kondisi geologi ideal untuk terbentuknya gas hidrogen alami.
Baca Juga: 3 Rencana Program Badan Geologi 2024 dan Capaian Kinerja 2023
“Dari hasil survei ditemukan rembesan gas hidrogen dengan kandungan 20-35 persen di daerah Tanjung Api dan 9 persen di daerah Bahodopi. Juga gas metana abiogenik dan nitrogen dengan konsentrasi signifikan,” imbuh Wafid.
Wafid mengakui, meski belum dapat ditentukan keekonomisannya, hasil survei membuktikan bahwa sistem hidrogen alami ada di Indonesia. Untuk itu, diperlukan studi lebih rinci untuk mengetahui model generation, migration, dan trapping mechanism. [WLC-02]
Sumber: Kementerian ESDM
Discussion about this post