Minggu, 13 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Banjir Perkotaan, Dosen ITB Sarankan Lembaga Khusus Tangani Banjir

Jumat, 12 Januari 2024
A A
Penampakan banjir di Braga, Kota Bandung, Jawa Barat pada 11 Januari 2024. Foto bnpb.go.id.

Penampakan banjir di Braga, Kota Bandung, Jawa Barat pada 11 Januari 2024. Foto bnpb.go.id.

Share on FacebookShare on Twitter

“Banjir kemarin, kemungkinan volume yang biasa terjadi sekian puluhan tahunan. Jadi ada anomali curah hujan yang sangat besar,” tutur Heri.

Di sisi lain, Heri mencontohkan sejumlah kota di negara lain, seperti Jepang, Amerika Serikat, Cina, Thailand, hingga Filipina yang sudah menerapkan infiltrasi yang sangat baik apabila terjadi siklus banjir tertentu.

Baca Juga: Usai Status Awas, Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Setinggi 2 Km

“Di Jepang misalnya, infiltrasinya dibuat bagus, kapasitasnya dibuat sangat besar. Kiri kanan sungai dapat menampung seandainya ada banjir,” ujar dia.

Di pinggiran sungai di Jepang, ketika hujannya kecil, lokasi tersebut dapat menjadi area bermain hingga fasilitas olahraga. Ketika curah hujan tinggi, area tersebut menjadi daya tampung banjir. Solusi lain, seperti katedral bawah tanah yang dibangun di bawah infrastruktur gedung-gedung untuk daya tampung air yang sangat luar biasa.

Adapun di Hongkong dengan kota yang padat menerapkan penanganan banjir dengan underground tunnel, yakni pembesaran gorong-gorong di bawah tanah menjadi opsi lain dari aliran sungai.

Baca Juga: Status Gunung Marapi Naik Level Siaga, Waspadai Gas Beracun

Heri menilai perlu rencana strategi (renstra) dari pemerintah untuk jangka waktu panjang, misalnya 20 tahun ke depan untuk penanganan banjir. Ia juga menekankan perlunya ada lembaga khusus yang fokus untuk penanganan banjir.

“Seharusnya perlu lembaga khusus yang fokus terhadap banjir. Tapi belum ada pihak yang fokus dan bertanggung jawab untuk menangani banjir,” kata Heri.

Bahkan sekadar koordinasi antar lembaga maupun lembaga yang benar-benar berdedikasi untuk urusan banjir secara khusus, belum ada. Di sisi lain, upaya lebih perlu dilakukan untuk mempersiapkan daya tampung dan menambah infiltrasi. Misalnya program biopori ditingkatkan, normalisasi, naturalisasi digiatkan.

“Karena perlu waktu panjang, jadi perlu investasi lebih tinggi untuk mengurangi kerugian yang lebih besar dari banjir,” kata Heri. [WLC02]

Sumber: BNPB, ITB

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: bencana banjirBNPBinfiltrasiITBKelompok Keahlian Sains Rekayasa dan Inovasi GeodesiKota Bandungprogram biopori

Editor

Next Post
Peralatan tim BMKG yang meneliti gempa Sumedang. Foto Dok. BMKG.

Kisah Para Peneliti Gempa Sumedang

Discussion about this post

TERKINI

  • WHO Goodwill Ambassador for Leprosy Elimination, Yohei Sasakawa dan Menkes Budi Gunadi Sadikin berkunjung ke Sampang, Madura dalam program eliminasi kusta, 8 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Kusta Bukan Penyakit Kutukan, Kusta Bisa Disembuhkan
    In Rehat
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Destinasi wisata di Danau Toba, Sumatra Utara. Foto Dok. Kemenpar.Konferensi Internasional Jadi Upaya Geopark Kaldera Toba Raih Kembali Green Card UNESCO
    In Traveling
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof Dietriech G Bengen. Foto Dok. Alumni IPB.Dietriech Geoffrey, Merkuri Masuk ke Perairan Lewat Limbah Industri hingga Keramba Jaring Apung
    In Sosok
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Suasana konferensi pers soal gugatan SLAPP terhadap dua Guru Besar IPB University oleh PT KLM di YLBHI, 8 Juli 2025. Foto YLBHI.Bambang Hero dan Basuki Wasis Tak Gentar Hadapi Gugatan SLAPP Perusak Lingkungan di Pengadilan Cibinong
    In News
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Pertemuan International Leprosy Congress (ILC) di Nusa Dua, Bali pada 7 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Menteri Kesehatan Janjikan Nol Kusta, Nol Disabilitas, Nol Stigma
    In News
    Selasa, 8 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media