Wanaloka.com – Peringatan Hari Autis Sedunia setiap 2 April diharapkan dapat menggerakkan masyarakat untuk lebih peduli, mengerti, menerima, serta mendukung anak dengan autis. Perlu kiat-kiat khusus bagi orang tua untuk mendidik anak autis.
“Karena dalam kehidupan sehari-hari, anak dengan autis mempunyai tiga kesulitan yang menjadi kendala untuk berinteraksi sosial,” kata Psikolog Klinis Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, Titik Adianingsih dalam talkshow kesehatan secara daring berjudul “Parenting pada Anak Autis” sebagaimana dilansir dari laman ugm.ac.id, 8 April 2022.
Ketiga kesulitan tersebut adalah kesulitan dalam berbahasa dan berkomunikasi, kesulitan dalam interaksi sosial dan pemahaman terhadap sekitarnya, dan kurangnya fleksibilitas dalam berpikir dan bertingkah laku.
Baca Juga: Pasien Diabetes Boleh Berpuasa, Asalkan Harus Perhatikan Kondisi Ini
Dunia bagi anak autis itu membingungkan. Ada suara-suara, gerakan-gerakan yang tidak bisa mereka pahami. Mereka pun tidak bisa membaca situasi sosial di sekitarnya.
“Kalau kita marah dan mengernyitkan alis misalnya, mereka tidak paham,” tutur Titik.
Lantas, bagaimana cara kita berinteraksi dengan anak autis?
Untuk mendekati anak autis perlu menggunakan strategi menirukan mereka. Contohnya, jika anak autis tengah bermain menumpuk mainan mobil-mobilan misalnya, maka kita bisa ikut bermain dengan cara tersebut, menumpuk-numpuk mainan juga. Cara itu sama halnya dengan prinsip dalam hubungan sosial, bahwa kita akan lebih mudah diterima orang kalau kita melakukan hal yang sama dengan orang tersebut.
Discussion about this post