Wanaloka.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerjunkan tim drone guna melakukan pemetaan yang lebih luas terhadap area terdampak galodo Sumatera Barat, sekaligus memetakan potensi bencana susulan galodo yang mungkin terjadi. Galodo sebutan warga Sumbar untuk banjir lahar Gunung Marapi.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan, tim drone yang terdiri dari dua orang personil dari Direktorat Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB bersama dengan satu orang pilot drone dari Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) dan satu orang pilot dari Sky Volunteer menerbangkan tiga pesawat tanpa awak berjenis tetracopter Autel Evo II.
Tetracopter merupakan pesawat tanpa awak dengan empat baling-baling.
Baca Juga: Bencana Lahar Sumbar, Data Terkini Korban Meninggal 61 Orang
Pemetaan yang dilaksanakan pada Minggu, 26 Mei 2024, tim bergerak menuju lereng Gunungapi Marapi di sisi Kabupaten Tanah Datar dengan titik fokus di wilayah Sungai Jambu, Pasir Lawas, dan Sigarunggung.
Aliran sungai yang berhulu ke Marapi di tiga wilayah ini disinyalir terdapat material batuan yang mengganjal dan berpotensi menghambat jalannya aliran air.
Sebelumnya, BNPB bersama dengan perwakilan forkopimda Tanah Datar telah melakukan pemantauan udara dengan menggunakan helikopter di tiga titik lokasi ini namun tidak mencapai hasil yang maksimal karena kendala cuaca.
Discussion about this post