Pokja tsunami memiliki tugas untuk merencanakan kebijakan di bidang tsunami serta kegiatan penunjangnya secara berkelanjutan, baik berupa program jangka pendek maupun jangka menengah. Serta memberikan masukan strategi kebijakan pengamatan tsunami, pengolahan dan analisis data tsunami, modeling, diseminasi dan layanan tsunami, serta emerging teknologi tsunami.
Baca Juga: Gempa Aceh 5,6 Magnitudo, Daryono: Ciri Khas Gempa Megathrust
Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika merupakan unit kerja penyelenggara riset yang sudah berdiri sejak 1982. Khususnya Laboratorium Hidrodinamika di Yogyakarta telah berhasil mematenkan BPPT-lock, yaitu satu rekayasa unit lapis lindung beton untuk pemecah gelombang di pelabuhan atau perlindungan pantai. BPPT-lock telah digunakan di beberapa tempat sejak 2018, yaitu di PLTU Pacitan, TPPI Tuban, dan Pelabuhan Sanur Bali. Banyak kontraktor di bidang pelabuhan-pantai mulai tertarik menggunakan BPPT-lock yang secara kinerja lebih stabil dan ekonomis.
Pada tahun 2022, Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika BRIN, khususnya Laboratorium di Yogyakarta terlibat dalam riset di rumah program teknologi kebencanaan melalui Organisasi Riset Pengkajian dan Penerapan Teknologi BRIN. Rumah program ini mewadahi riset mitigasi bencana, mulai dari teknologi peringatan dini, pencegahan dan mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, hingga rehabilitasi dan rekayasa-desain rekonstruksi.
“Kami melanjutkan riset sebelumnya dengan melakukan pengembangan pemodelan prediksi tsunami berbasis kecerdasaan artifisial dan optimasi desain hybrid untuk mengurangi dampak ancaman tsunami,” terang Widjo, mengingat Indonesia adalah negara kepulauan dengan potensi tsunami yang tinggi. [WLC02]
Discussion about this post