Selasa, 26 September 2023
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Macan Tutul Rasi dan Slamet Ramadhan Diharapkan Berkembangbiak di Gunung Ciremai

Seekor macan tutul betina dilepasliarkan di TNG Ceremai dan diharapkan dapat berkembangbiak untuk meningkatkan populasinya.

Minggu, 6 Maret 2022
A A
Ilustrasi macan tutul. Foto R_Francoeur/pixabay.com.

Ilustrasi macan tutul. Foto R_Francoeur/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Rasi, macan tutul (Panthera pardus melas) betina akhirnya dilepasliarkan di Blok Bintangot, Seda, SPTN Wil I Kuningan, Jawa Barat pada 5 Maret 2022. Menyusul Slamet Ramdhan, macan tutul jantan yang lebih dulu menghuni kawasan Gunung Ceremai itu sejak 9 Juli 2019. Pelepasliaran Rasi oleh Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) bekerjasama dengan Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat (BBKSDA Jawa Barat) dan PPS Cikananga diharapkan dapat meningkatkan jumlah populasi macan tutul di sana.

“Harapannya, Rasi bisa memancing Slamet datang agar GPS Collar yang telah dipasang saat dilepasliarkan pada 2019 bisa dibuka,” kata Kepala Balai TNGC Teguh Setiawan sebagaimana dilansir dari laman ppid.menlhk.go.id, Ahad, 6 Maret 2022.

GPS Collar yang dipasang pada satwa liar berfungsi untuk melindungi dan memantau pergerakannya agar tidak mendekati permukiman. Teknologi ini merupakan salah satu solusi untuk mencegah konflik antara satwa liar dan manusia terjadi.

Baca Juga: BRIN dan BMKG Rancang Regenerasi Sistem Peringatan Dini Tsunami

Namun Slamet Ramadhan tidak kunjung datang hingga kini. Berkaca dari kasus Slamet, kemudian Rasi dilepasliarkan dan dikenakan GPS Collar. Bedanya, GPS Collar ini dapat lepas dengan sendirinya setelah enam bulan.

Sebelumnya, Rasi ditemukan di perbatasan hutan dengan pemukiman dengan usia perkiraan 3-6 bulan. Saat ini, Rasi telah berusia tiga tahun dan siap kawin. Rasi diserahkan oleh masyarakat kepada BBKSDA Jawa Barat, kemudian langsung direhabilitasi di PPS Cikananga sejak tanggal 2 Juli 2019.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: GPS CollarGunung Ciremaihabituasimacan tutulPelepasliaran satwa

Editor

Next Post
Didik S. Setyadi. Foto unair.ac.id.

Didik S. Setyadi: Akar Masalah Konflik Rusia-Ukraina adalah Soal Minyak

Discussion about this post

TERKINI

  • Bentrokan di Pulau Rempang, Batam, Provinsi Kepulauan Riau pada Kamis, 7 September 2023, terkait proyek pembangunan kawasan Rempang Eco-City. Foto walhiriau.or.id.Data Walhi, Konflik Agraria Meningkat di Daerah Proyek PSN
    In Lingkungan
    Senin, 25 September 2023
  • Dosen KK Teknologi Reaksi Kimia dan Katalis FTI ITB, Prof. I Gusti Bagus Ngurah Makertihartha. Foto itb.ac.id.Makertihartha: Konversi Minyak Nabati Menjadi Bahan Bakar Nabati untuk EBT
    In Sosok
    Minggu, 24 September 2023
  • Gempadewa menggelar aksi protes pembuka akses jalan tambang Desa Wadas di Dusun Karang, Senin, 10 April 2023. Foto Gempadewa.Ada 106 Konflik Agraria, YLBHI Desak PSN Dibatalkan
    In News
    Minggu, 24 September 2023
  • Pusat gempa Simeulue, Aceh, magnitudo 5,3 pada Minggu, 24 September 2023. Foto Google Earth berdasarkan koordinat BMKG.Ini Pemicu Gempa Simeulue Aceh 5,3 Magnitudo
    In News
    Minggu, 24 September 2023
  • Guru Besar Fakultas MIPA IPB University, Prof. Sri Nurdiati. Foto ipb.ac.id.Sri Nurdiati: Konsep Pemodelan Matematis Lebih Akurat Prediksi Potensi Karhutla
    In Sosok
    Sabtu, 23 September 2023
wanaloka.com

©2022 Wanaloka Media

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Wanaloka.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2022 Wanaloka Media