Minggu, 1 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Cegah Bencana Kebakaran dengan TMC, OMC atau Water Bombing

Pengerahan helikopter water bombing memiliki beberapa tantangan. Mulai terbatasnya armada, aturan izin terbang pesawat hingga biaya yang dikeluarkan besar.

Sabtu, 22 Juni 2024
A A
Persiapan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untukmencegah karhutla di Riau, 14 Juni 2024. Foto Dok. BMKG.

Persiapan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untukmencegah karhutla di Riau, 14 Juni 2024. Foto Dok. BMKG.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Musim kemarau tahun 2024 mulai dirasakan sebagian wilayah Indonesia pada bulan Juni. Tidak hanya kekeringan, krisis air bersih dan kebakaran hutan dan lahan saja, musim kemarau juga menjadi pemicu terjadinya kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di beberapa wilayah di Tanah Air. Menurut catatan BNPB tahun 2023, ada 16 TPA yang mengalami kebakaran hebat. Yang terbesar adalah TPA Sarimukti di Bandung Barat serta TPA Suwung di Bali.

Peristiwa terbakarnya TPA seluas 32,4 hektare pada 2023 telah berdampak pada kesehatan masyarakat hingga mengancam sektor pariwisata dan perhubungan. Di samping itu, jika tidak ditangani dengan segera, maka kebakaran TPA Suwung dikhawatirkan semakin berdampak besar pada multi sektor.

“Ada kekhawatiran juga yang di Bali ini asapnya mengganggu berbagai sektor, termasuk penerbangan. Jaraknya kan hanya tujuh kilo dari bandara I Gusti Ngurah Rai,” kata Suharyanto saat memimpin rapat koordinasi awal upaya pencegahan dampak risiko bencana yang dipicu musim kemarau bersama unsur Forkopimda Bali, Jumat, 21 Juni 2024.

Baca Juga: Dua Kali Erupsi Menyusul Penurunan Status Gunung Ibu Jadi Siaga

Berkaca dari dampak musim kemarau 2023 yang juga diperparah fenomena El Nino, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meminta pemerintah daerah agar mulai fokus pada upaya mitigasi, pencegahan hingga kesiapsiagaan.

Water Bombing Opsi Terakhir

Dalam operasi penanganan darurat saat itu, BNPB bersama Pemerintah Bali dan lintas sektor menghimpun banyak sumber daya demi memadamkan kebakaran TPA Suwung. Mulai dari pengerahan satgas darat hingga operasi water bombing menggunakan helikopter.

Pengerahan helikopter water bombing memiliki beberapa tantangan. Mulai terbatasnya armada, aturan izin terbang pesawat hingga biaya yang dikeluarkan besar. Indonesia setidaknya membutuhkan 30 unit helikopter setiap tahun untuk water bombing di enam wilayah prioritas, yakni Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Untuk memenuhi kebutuhan darurat itu, BNPB mendatangkan armada dari luar negeri karena di Indonesia sangat terbatas.

Baca Juga: Upaya KLHK Membuktikan Kerusakan Gambut Dapat Dipulihkan

Pada tahun 2023, BNPB kesulitan mendatangkan unit helikopter karena negara pemasoknya — Ukraina dan Rusia — sedang terlibat konflik. Beberapa armada harus ditarik ke negara asal untuk misi eksternal tersebut.

“Perlu diketahui, biasanya setiap tahun BNPB harus mengerahkan di atas 30 unit. Itu barangnya tidak ada. TNI dan Polri tidak punya. Jadi kami datangkan dari luar negeri. Negara pemasoknya itu Ukraina dan Rusia sedang perang. Jadi hanya ada 15 unit helikopter water bombing,” kata Suharyanto.

Meski membuahkan hasil, Suharyanto meminta seluruh pihak tidak menganggapnya benar-benar selesai. Sebab ancamam akan tetap ada. Di sisi lain, Suharyanto juga tidak ingin anggaran pemerintah dihabiskan hanya untuk peristiwa yang sebenarnya dapat dicegah atau minimal dikurangi dampaknya. Jadi harus dicari solusi lain yang lebih efektif serta efisien.

Baca Juga: Nusa Tenggara Timur Ditarget Bebas Rabies Pada Desember 2024

Lantaran unit armada didatangkan dari luar negeri, ada regulasi yang telah mengatur bahwa tidak bisa sembarangan terbang ke seluruh wilayah. Ada enam provinsi prioritas yang didatangi karena karhutla, sehingga helikopter ini harus fokus ke enam provinsi itu. Tak mudah untuk menggeser penanganan di luar enam provinsi tersebut karena terganjal aturan.

“Jadi waktu mau menggeser ke Bali, sulit. Waktu itu Bali sudah kritis, helikopter yang selesai melaksanakan misi water bombing di Gunung Lawu saya minta geser ke sini,” ungkap Suharyanto.

Merujuk prakiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bahwa tahun 2024 diperkirakan tidak akan sekering musim kemarau tahun lalu. Namun bukan berarti tidak akan ada kemarau panjang.

Baca Juga: Mitigasi Kebisingan, Pasang Rak Buku untuk Memecah Gelombang Suara

Langkah antisipatif berbasis pencegahan harus dioptimalkan. Seandainya bencana serupa terjadi lagi, operasi pemadaman udara dengan water bombing diharapkan menjadi solusi terakhir.

“Mari sama-sama lebih awal menyiapkan upaya pencegahan. Intinya, operasi seperti water bombing tetap akan disiagakan, tapi itu jalan terakhir,” papar dia.

Utamakan TMC

Menurut Suharyanto, langkah alternatif lain untuk pencegahan sekaligus penanganan dapat dilakukan dengan Teknik Modifikasi Cuaca (TMC). Bentuk ikhtiar membuat hujan buatan tersebut dinilai lebih efektif dan efisien. Beberapa operasi TMC yang pernah dilakukan tidak hanya untuk pemadaman karhutla saja. Namun juga mendukung perhelatan besar berskala internasional seperti G20, MotoGP Mandalika, KTT Asean dan sebagainya.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: bencana karhutlaKepala BMKG Dwikorita KarnawatiKepala BNPB Letjen TNI SuharyantoOMCTMCwater bombing

Editor

Next Post
Ilustrasi peternakan ayam. Foto Ehrecke/pixabay.com.

WHO Rilis Virus Flu Burung Terdeteksi di India, Ini Pesan Kemenkes dan Mantan Menkes

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi daging kurban dibungkus daun jati. Foto kemenagsidoarjo.com.Solusi Penumpukan Sampah Plastik dan Limbah Hewan Kurban Saat Iduladha
    In News
    Sabtu, 31 Mei 2025
  • Suasana aktivitas di sekitar tambang galian C Gunung Kuda di Cirebon usai longsor, 30 Mei 2025. Foto Dok. BPBD Cirebon.Jumlah Korban Longsoran Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon Jadi 14 Jiwa
    In Bencana
    Sabtu, 31 Mei 2025
  • Tim gabungan melakukan evakuasi para korban yang tertimbun longsoran tambang galian C di Gunung Kuda, Cirebon, 30 Mei 2025. Foto Dok. BNPB.Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon Longsor, 10 Orang Tewas Tertimbun
    In Bencana
    Jumat, 30 Mei 2025
  • Peluncuran buku liputan investigsi tentang PSN, 28 Mei 2025. Foto Dok. AJI.Buku Liputan Investigasi 14 Jurnalis Soal Proyek PSN Tiga Daerah Diluncurkan
    In News
    Kamis, 29 Mei 2025
  • Danau Toba di Sumatera Utara. Foto Dok. Kemenpar.Kartu Kuning Sejak 2023, Keanggotaan Kaldera Toba dalam UNESCO Global Geopark Terancam Dicabut
    In Rehat
    Rabu, 28 Mei 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media