Senin, 14 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Christopher Stremme: EEHV Jadi Penyebab Kematian Misterius Anak Gajah

Anak gajah yang mati mendadak sehingga terkesan misterius ternyata kebanyakan disebabkan virus. Seperti apa virus yang dimaksud?

Selasa, 19 September 2023
A A
Spesialis Kesehatan dan Konservasi Satwa Liar Universitas Syiah Kuala, Christoper Stremme DVM. Foto ildlife.usk.ac.id.

Spesialis Kesehatan dan Konservasi Satwa Liar Universitas Syiah Kuala, Christoper Stremme DVM. Foto ildlife.usk.ac.id.

Share on FacebookShare on Twitter

“Penyebab kematian paling utama adalah kehilangan cairan dari pembuluh darah,” tutur Christoper.

Belum Ada Vaksin
Belum ada vaksin yang efektif untuk Elephant Herpesvirus, sehingga dalam upaya konservasi gajah pawang maupun tim veteriner perlu melakukan pengecekan kesehatan secara berkala. Pengecekan auskultasi dapat dilakukan untuk anak gajah di bawah 1 ton, selebihnya dinding abdomen terlalu tebal untuk ditembus oleh stetoskop. Bagian penting lain yang dapat dilihat secara visual adalah pengecekan mulut.

“Minimal sekali seminggu mengecek lesi maupun ptechie dari mulut. Setiap auskultasi jantung dalam kondisi dan waktu yang sama lebih dari 1 ton dinding abdomen terlalu tebal,” imbuh dia.

Baca Juga: Pemerintah Pilih Kebijakan Ekonomi Ekstraktif, Untung Tapi Merusak Lingkungan

Pengecekan laboratorium sederhana yang harus rutin dilakukan adalah dengan reguler mengambil sampel darah untuk mengukur hematokrit. Jika indikator hematokrit naik, maka cairan darah berkurang. Selain itu, apabila ditemukan gejala sekecil apapun, tim konservasi maupun veteriner perlu waspada. Dugaan tersebut harus disikapi dengan tindakan pengobatan awal. Jangan menunggu hingga terjadi kebocoran pembuluh darah (hemorrhagic disease).

“Awas bila ada gejala ringan yang nampak. Kita juga harus sense jika anak gajah ada perubahan perilaku. Jangan ditunggu pengobatan saat parah karena perkembangan penyakit cepat dan tiap menit sangat berarti,” kata Christoper. [WLC02]

Sumber: Unair

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: anak gajahEEHVElephant endotheliotropic herpesviruseskematian mendadakkonservasi gajahpembuluh darahpost mortemSpesialis Kesehatan dan Konservasi Satwa Liar Universitas Syiah Kuala Christopher Stremme

Editor

Next Post
Pembukaan The 4th Workshop of Blue Carbon Hub Think Thank - IORA di Bali. Foto Dok. Kemenko Marves.

Ekosistem Karbon Biru Diklaim Dukung Keberlanjutan Ekonomi Biru

Discussion about this post

TERKINI

  • WHO Goodwill Ambassador for Leprosy Elimination, Yohei Sasakawa dan Menkes Budi Gunadi Sadikin berkunjung ke Sampang, Madura dalam program eliminasi kusta, 8 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Kusta Bukan Penyakit Kutukan, Kusta Bisa Disembuhkan
    In Rehat
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Destinasi wisata di Danau Toba, Sumatra Utara. Foto Dok. Kemenpar.Konferensi Internasional Jadi Upaya Geopark Kaldera Toba Raih Kembali Green Card UNESCO
    In Traveling
    Kamis, 10 Juli 2025
  • Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof Dietriech G Bengen. Foto Dok. Alumni IPB.Dietriech Geoffrey, Merkuri Masuk ke Perairan Lewat Limbah Industri hingga Keramba Jaring Apung
    In Sosok
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Suasana konferensi pers soal gugatan SLAPP terhadap dua Guru Besar IPB University oleh PT KLM di YLBHI, 8 Juli 2025. Foto YLBHI.Bambang Hero dan Basuki Wasis Tak Gentar Hadapi Gugatan SLAPP Perusak Lingkungan di Pengadilan Cibinong
    In News
    Rabu, 9 Juli 2025
  • Pertemuan International Leprosy Congress (ILC) di Nusa Dua, Bali pada 7 Juli 2025. Foto Dok. Kemenkes.Menteri Kesehatan Janjikan Nol Kusta, Nol Disabilitas, Nol Stigma
    In News
    Selasa, 8 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media