“Penyebab kematian paling utama adalah kehilangan cairan dari pembuluh darah,” tutur Christoper.
Belum Ada Vaksin
Belum ada vaksin yang efektif untuk Elephant Herpesvirus, sehingga dalam upaya konservasi gajah pawang maupun tim veteriner perlu melakukan pengecekan kesehatan secara berkala. Pengecekan auskultasi dapat dilakukan untuk anak gajah di bawah 1 ton, selebihnya dinding abdomen terlalu tebal untuk ditembus oleh stetoskop. Bagian penting lain yang dapat dilihat secara visual adalah pengecekan mulut.
“Minimal sekali seminggu mengecek lesi maupun ptechie dari mulut. Setiap auskultasi jantung dalam kondisi dan waktu yang sama lebih dari 1 ton dinding abdomen terlalu tebal,” imbuh dia.
Baca Juga: Pemerintah Pilih Kebijakan Ekonomi Ekstraktif, Untung Tapi Merusak Lingkungan
Pengecekan laboratorium sederhana yang harus rutin dilakukan adalah dengan reguler mengambil sampel darah untuk mengukur hematokrit. Jika indikator hematokrit naik, maka cairan darah berkurang. Selain itu, apabila ditemukan gejala sekecil apapun, tim konservasi maupun veteriner perlu waspada. Dugaan tersebut harus disikapi dengan tindakan pengobatan awal. Jangan menunggu hingga terjadi kebocoran pembuluh darah (hemorrhagic disease).
“Awas bila ada gejala ringan yang nampak. Kita juga harus sense jika anak gajah ada perubahan perilaku. Jangan ditunggu pengobatan saat parah karena perkembangan penyakit cepat dan tiap menit sangat berarti,” kata Christoper. [WLC02]
Sumber: Unair
Discussion about this post