Jumat, 23 Mei 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Christopher Stremme: EEHV Jadi Penyebab Kematian Misterius Anak Gajah

Anak gajah yang mati mendadak sehingga terkesan misterius ternyata kebanyakan disebabkan virus. Seperti apa virus yang dimaksud?

Selasa, 19 September 2023
A A
Spesialis Kesehatan dan Konservasi Satwa Liar Universitas Syiah Kuala, Christoper Stremme DVM. Foto ildlife.usk.ac.id.

Spesialis Kesehatan dan Konservasi Satwa Liar Universitas Syiah Kuala, Christoper Stremme DVM. Foto ildlife.usk.ac.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Elephant Herpesvirus jenis Elephant endotheliotropic herpesviruses (EEHV) atau Elephantid betaherpesvirus 1 (ElHV-1) menjadi penyebab dominan kematian misterius anak gajah di dunia konservasi. Tingkat mortalitas pada anak gajah yang terinfeksi mencapai 80 persen kejadian.

Spesialis Kesehatan dan Konservasi Satwa Liar Universitas Syiah Kuala, Christopher Stremme DVM (Doctor of Veterinary Medicine) mengatakan anak gajah yang mati secara mendadak sebetulnya telah menunjukkan gejala. Beberapa symptom ringan yang harus menjadi perhatian adalah kekurangan nafsu makan dan inkoordinasi gerakan. Secara fisik anak gajah akan terlihat normal, tetapi secara nyata virus tersebut telah merusak organ dalam anak gajah.

“Jika dilakukan pembedahan, kita dapat menemukan jantung, lambung, hingga otak telah rusak akibat mengalami hemoragi (pendarahan, red),” kata Christopher saat menyampaikan dalam Kuliah Umum IV (Wild) Kelompok Minat Profesi Veteriner Pet and Wild Animal (KMPV PW) Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga dengan bertemakan “Elephant Herpesvirus” pada 6 September 2023.

Baca Juga: PSN Pulau Rempang, Ombudsman Sebut Ada Potensi Maladministrasi

Diagnosa Pakai PCR
Diagnosa pada anak gajah yang suspect menggunakan PCR dengan spesifik primer. Jika gajah mengalami kematian, maka tim kesehatan hewan konservasi harus melakukan pemeriksaan forensik secara post mortem untuk mengetahui penyebab utama kematian. Post Mortem diambil sampel dari jaringan yang memiliki kelainan konsistensi maupun bentuk untuk pengecekan lebih lanjut.

“Sampel dapat disimpan dalam paling lama 6 bulan dalam suhu minus 20 derajat celcius, direndam alkohol 95 persen, maupun formalin 8-10 persen,” jelas Christoper.

Anak gajah yang terkena Elephant Herpesvirus akan mengalami kekurangan cairan di dalam pembuluh darah. Upaya perawatan awal yang harus dilakukan adalah dengan mengisi volume cairan lewat intravena ataupun rektal menggunakan larutan NaCl fisiologis. Ditambah dengan terapi antiviral dengan penggunaan Famciclovir sesuai dosis.

Baca Juga: Yonvitner: Mangrove Ibarat Ibu yang Diperlukan untuk Mengasuh Banyak Anak

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: anak gajahEEHVElephant endotheliotropic herpesviruseskematian mendadakkonservasi gajahpembuluh darahpost mortemSpesialis Kesehatan dan Konservasi Satwa Liar Universitas Syiah Kuala Christopher Stremme

Editor

Next Post
Pembukaan The 4th Workshop of Blue Carbon Hub Think Thank - IORA di Bali. Foto Dok. Kemenko Marves.

Ekosistem Karbon Biru Diklaim Dukung Keberlanjutan Ekonomi Biru

Discussion about this post

TERKINI

  • Rumah rusak akbat gempa bumi M6,3 di Bengkulu, 23 Mei 2025 dinihari. Foto Dok. BPBD Bengkulu.Gempa Bumi M6,3 Guncang Bengkulu, 34 Unit Bangunan Rusak
    In Bencana
    Jumat, 23 Mei 2025
  • Dampak puting beliung di Kabupaten Kuantan Sengigi, Riau, 21 Mei 2025. Foto BPBD Kuantan Sengigi.Dalam 24 Jam, Sebanyak 42 Bencana Hidrometeorologi Landa Tanah Air
    In Bencana
    Kamis, 22 Mei 2025
  • Pusat gempa dangkal 5,2 magnitudo yang mengguncang Kota Mataram, Lombok Barat, pada Minggu, 18 Mei 2025. Foto tangkap layar Google Earth berdasarkan koordinat gempa BMKG.Kota Mataram Diguncang Lindu 5,2 Magnitudo Dirasakan Skala III MMI
    In News
    Minggu, 18 Mei 2025
  • Ilustrasi manusia terdampak cuaca panas ekstrem. Foto Franz26/pixabay.com.Riset BRIN, Perubahan Iklim Picu Penyebaran Penyakit TB, Stroke hingga Infeksi Menular karena Air
    In IPTEK
    Jumat, 16 Mei 2025
  • Warga Rempang berkumpul, berpantun, berorasi dan bersalawat untuk menolak relokasi. Foto Istimewa.Rekomendasi Pakar Sosioagraria, Kebijakan PSN Pulau Rempang Harus Dievaluasi Total
    In Lingkungan
    Jumat, 16 Mei 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media