Kondisi terkini, sebut Muhari, BPBD Kabupaten Majene melaporkan banjir sudah surut.
“Para warga bersama tim gabungan bergotong royong melalukan pembersihan material yang terbawa saat banjir,” ungkapnya.
Dalam rangka percepatan penanganan bencana, Bupati Majene A. Achmad Syukri telah menetapkan status siaga darurat yang berlaku mulai 12 Oktober hingga 31 Desember 2022 melalui Surat Keputusan Bupati Majene No.926/HK/KEP-BUP/X/2022 tentang Status Siaga Darurat Bencana Gelombang Pasang, Abrasi dan Longsor di Kabupaten Majene.
Baca Juga: Misteri Gunung Api
“Berdasarkan hasil kajian dari InaRISK, Kabupaten Majene memiliki potensi risiko banjir dan tanah longsor sedang hingga tinggi. Kejadian bencana ini merupakan fenomena berulang apabila tidak ditindaklanjuti. Maka dari itu, BNPB menghimbau kepada pemerintah setempat untuk dapat menyiapkan program jangka menengah dan jangka panjang seperti peniadaan pemukiman di sepanjang aliran sungai dan dataran rendah. Hal ini sebagai upaya pencegahan bahaya bencana hidrometeorologi,” kata Muhari.
Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap ancaman bencana dengan memantau informasi prakiraaan cuaca melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta memeriksa potensi bencana disekitar wilayah melalui InaRisk. [WLC01]
Discussion about this post