Sementara di Sibolga guncanan gempa Mandailing Natal dirasakan pada skala intensitas II MMI yakni, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” sebut Daryono.
Hasil pemantauan BMKG hingga pukul 10.40 WIB, tidak ada aktivitas gempa susulan atau aftershock.
Wilayah Mandailing Natal memiliki rentetan sejarah kejadian gempa cukup panjang, dari tahun 1941 hingga 2022. Menurut Inatews BMKG, gempa bumi bersifat merusak pernah terjadi di sekitar episenter berjarak kurang 250 kilometer.
Baca Juga: Populasi Kupu dan Lebah Menurun, Dampak Aktivitas Manusia dan Pembangunan
Pada 7 April 2010, pukul 22.15 WIB, gempa berkekuatan 7,6 magnitudo melanda ini Mandailing Natal menimbulkan tsunami. Dampak gempa menyebabkan 5 orang luka berat, 17 korban luka ringan, merusak 64 rumah dengan kategori rusak berat, rusak sedang 275 unit rumah, dan rusak ringan 824 unit rumah.
Pada 5 September 2011, pukul 17.55 WIB, Mandailing Natal dilanda gempa 6,7 magnitudo yang menewaskan tiga orang, satu luka berat, empat luka ringan, 432 rumah rusak berat, 10.373 rumah rusak ringan, dua sekolah turut rusak, 45 rumah ibadah, 14 puskesmas, dan 41 kantor alami kerusakan. [WLC01]
Sumber: Inatews BMKG
Discussion about this post