“Peralihan dari mesin pembakaran ke Manta One akan memberikan dampak langsung terhadap pengurangan karbon sebesar 78 persen dan efisiensi biaya per perjalanan sebesar 70 persen,” ujar Nadea.
Sementara itu, Fajar menjelaskan dampak perubahan iklim terhadap sektor perikanan budidaya. Menurut dia, perubahan iklim telah menyebabkan penurunan kualitas air dan menyebabkan gagal panen yang berdampak pada 2,2 juta petani ikan di Indonesia dan petani ikan di belahan dunia lainnya.
Berangkat dari isu tersebut, Fajar membuat sebuah inovasi berupa microbubble aerator berkelanjutan yang terintegrasi untuk meningkatkan kualitas air di sektor budidaya perikanan. Inovasi tersebut, menurutnya, terbukti mampu meningkatkan produksi budidaya perikanan dan pendapatan petani ikan sebesar 30 persen.
Baca Juga: Kerumitan Kelola Hutan untuk Pembangunan dan Penurunan Emisi
“Inovasi kami juga menurunkan amonia dalam air sebesar 17 persen dan menurunkan konsumsi listrik sebesar 40 persen dibandingkan dengan teknologi aerator yang ada saat ini,” jelas Fajar.
Dalam pengantarnya, Presiden Joko Widodo menyebut bahwa pemaparan para inovator muda tersebut sejalan dengan pembahasan para pemimpin negara KTT AIS Forum mengenai pentingnya pendekatan inklusif dan inovasi.
“Pendekatan inklusif dan inovasi sangat lah penting. Jadi saya mengundang dua kelompok representatif, satu mewakili anak muda dan satu lainnya mewakili para inovator,” ucap Jokowi. [WLC02]
Sumber: BPMI Setpres
Discussion about this post