Jenis tanaman yang ditanam pun merupakan tanaman yang dapat menyerap emisi karbon. Antara lain tanaman lidah mertua yang dapat menyerap 46,7 persen gas polutan dan bunga lili yang menyerap 25 persen gas karbondioksida.
Dengan berbagai penerapan teknologi yang ada, desain unik dan futuristik tersebut akan menarik perhatian masyarakat perkotaan untuk berkumpul dalam ruang publik. Interaksi tersebut berpotensi menghidupkan nilai keberlanjutan sosial budaya yang semakin terkikis di kawasan perkotaan. Di samping itu, masyarakat dapat turut berperan langsung dalam menghasilkan energi bersih.
Baca Juga: JM-PPK ke Istana, Tagih Pelaksanaan Rekomendasi KLHS Kendeng dan Pengesahan RPP Karst
Melalui inovasi tersebut, tim PKM VGK ITS yang beranggotakan Retno Dewi Handayani, Fauziyah Nurul Afa, Azkia Laila Azra, dan Izaaz Abdul Harits tersebut berhasil meraih medali perunggu dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2022 lalu. Mereka berharap inovasi tim dapat membentuk kota masa depan, di mana masyarakat dapat berperan aktif mewujudkan keberlanjutan lingkungan.
“Bukan hanya sebagai konsumen, tetapi juga produsen energi bersih,” harap Ailsashofa. [WLC02]
Sumber: ITS News
Discussion about this post