Wanaloka.com – Peningkatan jumlah ruang publik di wilayah perkotaan berdampak pada peningkatan penggunaan energi, biaya operasional, hingga emisi karbon. Salah satu penyebabnya, desain ruang publik tidak ramah lingkungan, sehingga banyak energi yang terbuang. Semisal penggunaan listrik dan air.
Berangkat dari permasalahan tersebut, tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) kategori Video Gagasan Konstruktif (VGK) Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) menggagas desain ruang publik yang futuristik dan ramah lingkungan serta dapat menghasilkan energi bersih secara mandiri. Desain tersebut menerapkan teknologi tepat guna Piezoelectric Energy dan Payung Pintar.
“Piezoelectric Energy akan dipasang di lantai, sedangkan Payung Pintar akan dibangun di atasnya,” papar koordinator tim, Ailsashofa Alfadhila.
Baca Juga: Chusnul Arif: Metode SRI, Budidaya Padi Hemat Air dan Mengurangi Emisi
Piezoelectric Energy memiliki prinsip tekanan energi kinetik berupa pijakan kaki manusia saat berjalan maupun berlari. Tekanan yang diberikan pada lantai, kemudian diubah menjadi listrik. Desain Payung Pintar juga dirancang dengan panel surya untuk mengubah sinar matahari menjadi listrik.
Semua listrik yang dihasilkan akan digunakan untuk operasional ruang publik. Di antaranya untuk penerangan ruang terbuka, stasiun pengisian baterai gawai, hingga papan penunjuk jalan. Selain itu, desain payung yang cekung bisa berfungsi sebagai alat tadah hujan untuk menyiram tanaman.
Baca Juga: Peluncuran Portal I-LEAD Berisi Putusan Hukum Kasus Lingkungan di Indonesia
Discussion about this post