Wanaloka.com – Salah satu program kerja tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) PPM Saba Mortara Universitas Gadjah Mada adalah membuka jalur pendakian menuju puncak Pulau Tokonanaka, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Minggu, 13 Juli 2025. Inisiatif ini diklaim menjadi langkah konkret untuk membuka potensi wisata baru. Sekaligus simbol kolaborasi antara mahasiswa dan pemuda lokal dalam membangun desa.
Koordinator program kerja pembukaan jalur pendakian, Bimo Nur Rochim bersama Muhammad Sidik Efendi menggagas pentingnya akses menuju titik tertinggi pulau tersebut sebagai strategi pengembangan wisata alam.
“Kami menggandeng empat pemuda lokal Tokonanaka,” kata Bimo dalam keterangan tertulis, Jumat, 18 Juli 2025.
Baca juga: Temuan Walhi di 10 Provinsi, Praktik Penertiban Kawasan Hutan Justru Melegalkan Kejahatan Negara
Empat pemuda lokal itu, yakni Nabil, Muhdar, Syarif, dan Fikram secara sukarela bergabung untuk membuka jalur baru yang semula tertutup semak belukar. Proses pembukaan jalur dilakukan dengan menggunakan alat pemotong rumput. Vegetasi yang didominasi tanaman paku liar setinggi hampir satu meter menjadi tantangan tersendiri.
“Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, jalur yang sebelumnya nyaris tidak dapat dilalui kini mulai terbuka. Menyingkap pemandangan spektakuler yang mengarah langsung ke lautan lepas,” ujar dia.
Yang membuat jalur itu menjadi Istimewa, menurut dia karena titik puncaknya menawarkan panorama 360 derajat. Pengunjung dapat menyaksikan bentang laut serta pulau-pulau kecil lainnya dari ketinggian.
Baca juga: Artefak Hasil Ekskavasi 15 Tahun Lalu Dikembalikan ke Labuan Bajo
Puncak ini juga merupakan salah satu titik di wilayah pesisir yang memungkinkan wisatawan menyaksikan matahari terbit dan tenggelam dari satu tempat yang sama. Sekaligus potensial untuk menjadi daya tarik utama.
“Pembukaan jalur ini menunjukkan pulau kecil seperti Tokonanaka punya nilai wisata yang besar. Kami berharap jalur ini ke depan bisa dimanfaatkan wisatawan maupun masyarakat,” kata Bimo.
Fendi, anggota tim KKN lainnya, menambahkan bahwa keterlibatan pemuda lokal dalam kegiatan ini menjadi pondasi penting dalam menciptakan pariwisata yang berkelanjutan.
Baca juga: Lumba-lumba Bongkok Indo-Pasifik Ditemukan di Perairan Serdang Bedagai
“Kami tidak ingin program ini berhenti di pembukaan jalur saja. Harapannya, akan lahir kesadaran kolektif untuk menjaga, merawat, dan mengembangkan jalur ini bersama-sama,” harap dia.
Muhdar, salah satu pemuda lokal dari Tokonaka yang terlibat, turut menyampaikan harapannya.
“Harapan saya, jalur pendakian ini bisa berkembang menjadi area camping dan masyarakat mendapatkan manfaat ekonomi dari wisata tersebut,” kata dia.
Discussion about this post