Baca Juga: Corie Indria Prasasti: Solusi Polusi Udara Harus Ramah Lingkungan
“Kami menyarankan agar pemerintah dengan kementerian atau lembaga terkait, bijaklah mengambil kebijakan melalui data. Data dari Kemenhub, dari KLHK, dari Kesehatan, berapa banyak korban yang terdampak polusi dan lain-lain. Baru merumuskan permasalahan untuk mencari solusinya seperti apa,” kata Riezy.
Panja Polusi Udara
Wakil Ketua Komisi IV DPR Anggia Erma Rini menyatakan akan membentuk Tim Panja untuk mengatasi permasalahan kenaikan polusi udara yang mengganggu kualitas udara, terutama di Jabodetabek. Permasalahan tersebut juga akan segera didiskusikan bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Terutama (polusi udara) di Jakarta ya, ini udah memprihatinkan dan benar-benar menurut saya perlu penanganan yang serius. Khusus, fokus untuk itu, penanganannya itu yang komprehensif,” ujar Anggia.
Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Tak Sehat, Jokowi Ganti Solusi Work from Home
Menurut dia, untuk mengatasi permasalahan polusi udara perlu ada kerja sama dari berbagai pihak. Karena pemerintah provinsi DKI Jakarta tidak bisa bergerak sendiri. DPR harus segera turun tangan untuk bisa membantu mengurai agar kualitas udara menjadi lebih baik.
“Polusi udara ini bikin nggak sehat. Anak-anak kita juga, kita mempertaruhkan banyak hal kalau abai terhadap kondisi polusi itu,” jelas Politisi Fraksi PKB ini.
Baca Juga: Sampah Sudah Ada Mulai Tahap Produksi, Distribusi hingga Konsumsi Produk
Usulan solusi dari Presiden Joko Widodo untuk melakukan WFH, menurut Anggia tidak dapat menjadi solusi, tetapi menjadi alternatif. Harus ada kebijakan-kebijakan yang mendukung untuk mengurangi segala bentuk hal yang menyebabkan penurunan kualitas udara. Dengan memanfaatkan berbagai resource, Anggia berharap ada solusi kebijakan atas buah pemikiran untuk mengurai permasalahan polusi udara ini.
“Kalau kendaraan bermotor itu kan, setelah sekian tahun, lalu mesinnya rusak, bikin polutan banyak, itu tidak ada aturan enggak boleh dipakai. Itu salah satu contoh. Mungkin ada Inovasi atau kreativitas atau apapun untuk bisa cari regulasi peraturan yang bisa membantu mengurangi polusi. Menanam pohon misalnya tapi seberapa banyak konversinya terhadap polutan itu?” kata Anggia. [WLC02]
Sumber: Parlementaria DPR
Discussion about this post