Kamis, 13 November 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Dwikorita Karnawati, Sistem Peringatan Dini untuk Semua Masih Timpang

Belum semua bisa mendapatkan akses peringatan dini bencana secara adil atas peristiwa bencana yang terjadi.

Kamis, 23 Mei 2024
A A
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam acara WWF 2024 di Bali. Foto BMKG.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam acara WWF 2024 di Bali. Foto BMKG.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati kembali menyerukan pentingnya “peringatan dini untuk semua” untuk melindungi masyarakat terhadap peningkatan frekuensi kejadian bencana alam. Seruan itu penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mengurangi kerentanan bencana alam.

“Harus diakui sistem peringatan dini (early warning system) saat ini masih banyak ketimpangan. Bahkan injustice. Tidak semua mendapatkan akses yang equal terhadap early warning for all tersebut,” ungkap Dwikorita saat menjadi pembicara kunci dalam diskusi panel tingkat tinggi dalam rangkaian 10th World Water Forum (WWF) di Bali, Rabu, 22 Mei 2024.

Dwikorita mencontohkan ketidakberdayaan Indonesia saat menghadapi gempa dan tsunami yang menyapu Aceh pada 2004 silam. Saat itu, Indonesia tidak memiliki sistem peringatan dini tsunami, sehingga jumlah korban yang berjatuhan sangat banyak. Namun bencana dahsyat tersebut menjadi titik balik bagi Indonesia untuk mengembangkan sistem peringatan dini yang lebih canggih dan efektif. Tidak hanya mengejar kecepatan, namun juga ketepatan dan akurasi.

Baca Juga: Akses Air Bersih Perempuan Pesisir Buruk, Perlu Prioritas Perhatian Pemerintah

“Sejak saat itu, BMKG secara berkelanjutan terus melakukan berbagai langkah mitigasi dan inovasi sistem peringatan dini yang dirancang untuk mengurangi risiko bencana bagi masyarakat,” ujar dia.

Dia mengingatkan, sistem peringatan dini dan tindakan dini merupakan alat penting untuk mengurangi risiko bencana dan mendukung adaptasi iklim. Sistem peringatan dini berisi data dan informasi seputar iklim dan kondisi atmosfer serta rencana tanggapan untuk meminimalkan dampak bencana iklim.

Sayangnya, banyak penduduk dunia yang belum memiliki akses ke sistem peringatan dini tersebut sehingga sangat rentan menjadi korban. Sistem peringatan dini lokal ataupun tradisional yang sudah ada dalam komunitas masyarakat harus tetap terus diterapkan.

Baca Juga: Koalisi Sipil Kecam Pembubaran PWF 2024, Bukti Keadilan Air Dibungkam

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: gempa dan tsunamiKepala BMKG Dwikorita KarnawatiSistem peringatan diniWWF 2024

Editor

Next Post
Bendungan Ameroro di Wakatobi,Sulawesi Utara yang diresmikan Presiden Jokowi pada 14 Mei 2024. Foto Kementerian PUPR.

Jokowi Klaim Bendungan Jadi Solusi Krisis Air, Walhi Ingatkan Kasus Wadas

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Peringatan BMKG, Cuaca Ekstrem Sepekan Ini
    In News
    Senin, 10 November 2025
  • Ilustrasi ancaman perubahan iklim bagi masa depan anak. Foto Pexels/pixabay.comJejaring CSO Ajak Anak Muda Pantau Negosiasi Solusi Iklim Indonesia di COP 30 
    In News
    Minggu, 9 November 2025
  • Berperahu menuju Pulau Pamujan di Desa Domas, Kabupaten Serang, Banten. Foto Dok. ITB.Pulau Pamujan, Punya Tutupan Mangrove Asri Tetapi Terancam Abrasi
    In Traveling
    Minggu, 9 November 2025
  • Dosen ITB, Andy Yahya Al Hakim, memberikan sosialisasi di Pusat Informasi Geologi Geopark Ijen, 15 September 2025. Foto Tim PPM/ITB.Sumber Air Sekitar Kawah Ijen Tercemar Fluorida, Gigi Warga Kuning dan Keropos
    In IPTEK
    Sabtu, 8 November 2025
  • Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Utusan Khusus Presiden Indonesia Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo dan Menteri KLH/BPLH Hanif Faisol Nurofiq di Forum COP 30 di Belem, Brasil. Foto Dok. KLH/BPLH.Klaim dan Janji-janji Indonesia di Forum Iklim Global COP30 Belém
    In Lingkungan
    Sabtu, 8 November 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media